kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank besar berebut dana tax amnesty


Kamis, 30 Juni 2016 / 06:10 WIB
Bank besar berebut dana tax amnesty


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank besar mempersiapkan diri berebut limpahan dana pengampunan pajak (tax amnesty). Tak hanya bank milik pemerintah (BUMN), sejumlah bank asing dikabarkan berpeluang menjadi bank penampung dana pengampunan pajak.

Sumber KONTAN di lingkungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berbisik, sejumlah bank asing asal Singapura semisal UOB Indonesia, DBS Indonesia, OCBC NISP, dan Bank Danamon juga memperoleh restu untuk menerima aliran dana repatriasi.

Alasannya, "Bank milik investor Singapura memiliki ragam produk sophisticated, khususnya produk private banking untuk tampung dana itu," jelas sumber tersebut.

Sejauh ini, hanya bank besar atau kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV yang disebut-sebut berhak menampung dana. Mereka adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA).

Pemilihan bank kelompok BUKU IV karena telah mengantongi izin trustee.

Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan, pihaknya segera merilis aturan main bank tentang dana pengampunan pajak. “Dana ini akan memperkuat likuiditas, permodalan dan fee based income,” ujar Nelson kepada KONTAN, Rabu, (29/6).

Mochammad Doddy Arifianto, Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, bank akan menarik dana tax amnesty lewat instrumen surat utang semisal obligasi dan medium term notes (MTN).

Hitungan LPS, aliran masuk dana pengampunan pajak membuat dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh dobel digit di akhir tahun. "Kredit berpotensi tumbuh 13%-15%,” ujar Doddy.

Siapkan instrumen

Bank tengah mematangkan penerbitan instrumen yang bisa menarik dana tax amnesty. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo bilang, Bank Mandiri akan meluncurkan MTN dan sertifikat deposito (NCD) di semester II.

“Kami mempunyai infrastruktur seperti Mandiri Manajemen Invetasi (MII) dan Mandiri Sekuritas. Produk yang ada sekarang masih bisa untuk menampung dana itu,” ujar Kartika.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan, pihaknya menyiapkan produk seperti deposito, reksadana dan obligasi. BNI akan memanfaatkan infrastruktur kantor cabang di luar negeri dan anak usaha untuk menampung dana.

Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan, BRI akan merilis surat berharga dan deposito valas khusus tax amnesty. "Kami tidak bisa memprediksi target dana, karena ini baru. Kami masih pelajari," timpal Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Bank milik Singapura pun sudah siap bersaing. Direktur Utama Bank OCBC NISP NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya berencana menerbitkan surat utang di semester II 2016 dan 2017. Namun,

"Hal ini disesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan bank,” ujar Parwati. Per April 2016, perbankan telah menerbitkan surat utang Rp 62,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×