kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BUMN usul dividen lebih rendah


Kamis, 16 November 2017 / 11:10 WIB
Bank BUMN usul dividen lebih rendah


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN tengah berancang-ancang untuk mengusulkan setoran pembagian laba alias dividen kepada pemegang saham untuk perolehan laba bersih tahun 2017. Empat bank berplat merah ingin rasio dividen tahun 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memastikan telah mengajukan rasio dividen sebesar 25%–35% untuk laba tahun ini. Nah, usulan rasio dividen BNI ini lebih rendah atau setara dari setoran dividen sebesar 35% terhadap laba bersih di tahun lalu. "Kendati demikian, underlying laba 2017 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI kepada KONTAN, Rabu (15/11).

Bank berkode saham BBNI ini akan fokus meningkatkan pendapatan berbasis biaya atau fee based income di kuartal IV ini demi meningkatkan kinerja. Nah, bisnis digital banking akan menjadi penopang pendapatan non bunga.

Selain itu, efisiensi dan kualitas aset juga akan mengalami kenaikan. Ujungnya, BNI dapat memperoleh pertumbuhan laba dua digit di akhir tahun ini. Terakhir, BNI memperoleh laba bersih sebesar Rp 10,15 triliun atau naik 31,6% per September 2017.

Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko mengatakan, pihaknya mengusulkan agar rasio dividen untuk tahun ini sama seperti tahun lalu yakni 20%.

Pasalnya, BTN mencanangkan target tinggi pada pertumbuhan kredit di tahun 2018. Alhasil, bank berkode saham BBTN ini membutuhkan modal dan dana yang tinggi untuk kebutuhan penyaluran kredit di tahun depan. "Tapi, kami serahkan keputusan dividen kepada pemegang saham," terangnya.

BTN masih mengkaji rencana bisnis di tahun 2018. Setidaknya, kredit tumbuh sekitar 18%–20% dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 16%.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Hari Siaga menuturkan, pihaknya belum dapat menentukan nilai pembagian dividen untuk kinerja tahun ini.

Harapannya, rasio dividen minimal sama dengan tahun lalu. Bank berkode saham BBRI ini paling besar menyetor dividen di tahun lalu, yakni dengan rasio 40% atau senilai Rp 10,47 triliun dari laba tahun 2016.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah mengusulkan setoran dividen bank BUMN sebesar Rp 12,6 triliun untuk laba tahun 2017. Jumlah tersebut meningkat tipis dari realisasi setoran dividen senilai Rp 12,42 triliun untuk laba tahun 2016.

Bank berplat merah juga telah menyetujui usulan rasio dividen untuk kinerja tahun ini. Diantaranya, Bank Mandiri berkomitmen untuk menyetor rasio dividen sebesar 35% dari laba bersih 2017. Sedangkan, setoran dividen untuk BRI sebesar 30%, BNI sebesar 25% dan BTN sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×