kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank genjot efisiensi lewat penghimpunan dana murah


Selasa, 27 Maret 2018 / 06:30 WIB
Bank genjot efisiensi lewat penghimpunan dana murah
ILUSTRASI.


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio dana murah tabungan dan giro atau current account and savings account (CASA) bank meningkat di awal tahun ini. Rasio dana murah perbankan per Januari 2018 tercatat naik menjadi 55,06% dari Januari 2017 yang sebesar 54,38%. Ini menandakan bank mencoba untuk lebih efisien dari segi pendanaan.

Beberapa bankir mengakui berupaya menggenjot dana murah. Citibank NA, Indonesia (Citibank) misalnya. mencatatkan porsi dana murah hingga 73,51% per Desember 2017. Batara Sianturi, CEO Citibank mengatakan, pihaknya menghimpun dan pihak ketiga (DPK) hingga Rp 84 triliun atau tumbuh 9,4% di tahun lalu.

Tahun 2018, Citibank menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 8% yang masih didominasi dana murah, yakni giro dan tabungan. "Rasio CASA bank yang tinggi akan lebih efisien. Itu terdorong dari digital banking dan transactional banking," kata Batara, Senin (26/3).

Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga akan meningkatkan dana murah dari tabungan dan giro. Per Januari 2018, rasio CASA BNI mencapai 63,9%, naik tipis dari Januari 2017 yang sebesar 62,4%.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI menuturkan, melihat kondisi persaingan antar bank yang cukup ketat dalam memperoleh dana murah, BNI telah menyiapkan beberapa strategi. Misalnya peningkatan layanan transaksi digital bankingdan peningkatan peran agen branchless banking.

Di samping itu, BNI pun akan menggenjot layanan transaksional untuk debitur-debitur BNI agar perputaran uang debitur terus berada di BNI. Menurut Herry, pihaknya akan menjaga rasio CASA minimal sebesar 60% pada tahun 2018.

Berdasarkan laporan keuangan BNI per Januari 2018, BNI telah menghimpun dana murah hingga Rp 293,51 triliun atau tumbuh 15,88% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 253,29 triliun.

Budi Satria, Direktur Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, bagi perbankan CASA sangat penting terutama berkaitan dengan penurunan biaya dana atau cost of fund. Tidak heran perbankan berlomba-lomba berinovasi dalam bentuk produk maupun pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×