kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Ina: kredit melambat karena permintaan kurang


Kamis, 27 Juli 2017 / 15:46 WIB
Bank Ina: kredit melambat karena permintaan kurang


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Sejumlah bankir menilai sampai dengan separuh pertama tahun 2017, pertumbuhan kredit belum sesuai harapan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh belum menggeliatnya permintaan kredit.

Hal serupa juga terjadi oleh bank kecil khususnya bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan II. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) Edy Kuntardjo mengatakan, melambatnya permintaan kredit disebabkan oleh belum bergairahnya kondisi ekonomi sejak tahun 2014.

"Saat ini, sektor rill juga mulai terimbas karena dana masyarakat yang menurun," kata Edy kepada KONTAN, Kamis (27/7). Edy mencontohkan, pada momen libur lebaran yang jatuh pada akhir bulan Juni 2017, pertumbuhan kredit secara industri hanya naik tipis 3%.

Bank swasta juga turut menelan pil pahit. Selain permintaan kredit yang terbatas, bank swasta juga dibayangi kekhawatiran kredit macet.

Kendati kredit bank swasta melambat, Edy menyebut, bank pemerintah atau BUMN cenderung lebih aman terutama dari sisi kredit. "Bank BUMN kreditnya meningkat, utamanya dari sektor infrastruktur pemerintah. Bukan karena dunia usaha yang mulai bergairah," tegasnya.

Atas hal itu, BINA hanya mematok pertumbuhan kredit single digit sebesar 9% hingga akhir tahun 2017.

Alih-alih meraih target pertumbuhan kredit, hingga semester I 2017, BINA justru mencatatkan kredit negatif 15,22% menjadi Rp 1,2 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,42 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×