kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kecil yakin penyaluran kredit akan lebih deras di tahun ini


Kamis, 10 Mei 2018 / 17:02 WIB
Bank kecil yakin penyaluran kredit akan lebih deras di tahun ini
ILUSTRASI. Bank Ina Perdana


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kondisi ekonomi 2018 masih belum sesuai harapan. Beberapa bank kecil tetap optimistis pertumbuhan kredit tahun ini akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Ambil contoh PT Bank Ina Perdana Tbk yang menargetkan pertumbuhan kredit serta dana pihak ketiga (DPK) tahun ini dapat terkerek naik ke dua digit.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan perseroan memasang target pertumbuhan kredit dan DPK sejalan yakni di level 15% sampai akhir tahun. Pun, meski optimis Edy mengatakan belakangan ini kondisi perekonomian memang masih loyo terutama dari sisi makro.

"Dari makro memang perekonomian masih terkendala dan tampaknya lebih berat ke depannya, karena depresiasi Rupiah dan kenaikan Fed fund rate (FFR)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/5).

Menurut Edy, dari sisi kredit, Bank Ina masih dapat memenuhi seluruh permintaan kredit yang datang. Alasannya, saat ini modal perseroan masih cukup tebal.

Asal tahu saja, sampai dengan kuartal I-2018 total modal bank bersandi emiten saham BINA ini mencapai Rp 1,17 triliun. Angka tersebut naik dibanding posisi Maret 2017 sebesar Rp 455 miliar atau meningkat 157,58% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara itu, bila dilihat sampai dengan akhir Maret 2018, kinerja Bank Ina Perdana masih positif. Hal ini tercermin dari kredit yang tumbuh tinggi 22,75% dari Rp 1,25 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 1,54 triliun di akhir kuartal I-2018. Dari sisi penghimpunan DPK juga meningkat 17,54% secara yoy menjadi Rp 2,01 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Walau kredit dan DPK tumbuh, perolehan laba bersih perseroan masih tersendat. Pada kuartal I-2018, laba Bank Ina Perdana masih turun 66,2% secara yoy dari Rp 5 miliar di periode tahun 2017 menjadi hanya Rp 1,69 miliar.

Selain dari sisi laba, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Ina Perdana juga naik menjadi 3,86% di kuartal I-2018 dari 3,77% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati laba menurun di kuartal pertama, Edy optimistis tahun ini pihaknya mampu mencetak laba hingga Rp 27 miliar di akhir tahun 2018. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding realisasi akhir tahun 2017 Rp 18,3 miliar atau naik secara tahunan 47,54%.

Selain Bank Ina Perdana, PT Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap tahun ini juga mematok target tinggi. Setelah berhasil mencatatkan realisasi kredit mencapai Rp 11,94 triliun pada kuartal I-2018 atau tumbuh 93% secara yoy.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengungkapkan pihaknya memasang target konservatif di kisaran 40% sampai 50%. "Kami target untuk kredit tahun ini 40% sampai 50%, DPK juga kurang lebih sama di level itu," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/5).

Untuk mengejar target tersebut, Bank Mantap masih akan fokus di segmen kredit pensiunan yang memang menjadi andalan perseroan selama ini.

Sebagai tambahan informasi saja, kuartal I-2018 pertumbuhan DPK Bank Mantap mencapai 59,7% yoy menjadi Rp 11,17 triliun. Mengikuti pertumbuhan DPK dan kredit, total aset Bank Mantap ikut terkerek naik 74,6% dibandingkan dengan posisi Maret 2017 sebesar Rp 8,79 triliun menjadi Rp 15,35 triliun.

Berkat posisi kinerja yang positif di kuartal I-2018, bank yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini berhasil membukukan laba bersih Rp 77,4 miliar atau tumbuh 148% secara yoy. Tak hanya itu kualitas pembiayaan juga terjaga dengan NPL rendah di level 0,64%.

Josephus mengisyarakatkan, dalam rangka meningkatkan kinerja. Tahun ini pihaknya akan mendapatkan tambahan modal dari induk usaha mencapai Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×