kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri dan UOB genjot kredit konsumer


Selasa, 14 Maret 2017 / 10:39 WIB
Bank Mandiri dan UOB genjot kredit konsumer


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Banyak bankir yang berharap kredit konsumer dapat menjadi salah satu pendorong penyaluran kredit tahun ini. Demikian halnya PT Bank Mandiri dan PT Bank UOB Indonesia, yang terus melancarkan penetrasi di segmen ini.

Semisal Bank Mandiri baru saja menggandeng PT Pupuk Indonesia dalam memperkenalkan "bank at work", yakni layanan dari Bank Mandiri dengan tarif dan suku bunga yang kompetitif. Hery Gunardi, Direktur Distribution Bank Mandiri menargetkan, dari total 10.000 karyawan Pupuk Indonesia, pihaknya berharap sekitar 50%-nya bisa menikmati bank at work yang menawarkan enam layanan sekaligus.

Diantaranya adalah payroll, KPR, kartu kredit, reksadana, dana pensiun dan asuransi, ujar Hery, Senin (13/3). Hery mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 3.000 perusahaan, dengan kepemilikan 2,5 juta payroll. Tahun lalu, kredit konsumer Bank Mandiri tumbuh 17,32% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 84,8 triliun.

Di sisi lain, UOB Indonesia berinovasi lewat penerbitan kartu kredit UOB Ladys Card, yaitu kartu kredit khusus untuk wanita karier profesional dan mandiri secara keuangan. Targetnya adalah wanita karier berpendapatan minimal Rp 5 juta per bulan. Awal tahun 2017, UOB Indonesia juga telah menerbitkan kartu kredit UOB PRVI Miles, yang dirancang khusus untuk masyarakat Indonesia yang gemar berwisata.

Penerbitan sejumlah kartu kredit ini merupakan upaya UOB Indonesia memperoleh pertumbuhan dua digit. Kami mengincar pertumbuhan 20% di kartu kredit, kata Dessy Masri, Cards and Payments Head UOB Indonesia, kemarin.

Sampai akhir tahun 2016, jumlah penerbitan kartu kredit bank ini sudah berjumlah 350.000 kartu.

Sedangkan untuk volume transaksi kartu kredit, UOB Indonesia membidik pertumbuhan sebesar 10%. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 8,5% atau senilai 305,05 juta volume transaksi di akhir tahun 2016.

Rencana transparansi data kartu kredit ke aparat pajak, kata Dessy, menjadi salah satu faktor yang berdampak pada jumlah transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×