kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri optimis ekonomi bisa tumbuh 5,4%


Minggu, 20 Agustus 2017 / 14:14 WIB
Bank Mandiri optimis ekonomi bisa tumbuh 5,4%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,4%. Target tersebut cenderung lebih tinggi dibanding target tahun ini yang sebesar 5,2%. Target tersebut tertuang dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. 

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sulaiman Arif Artanto menyebut, target tersebut sangat mungkin untuk tercapai di tahun 2018. Pasalnya, saat ini pemerintah telah memberikan sejumlah kelonggaran tarif khususnya bagi industri perbankan. Berkaca dari beberapa langkah kebijakan yang telah dikeluarkan regulator, sampai saat ini ekonomi Indonesia dari kacamata bankir masih terbilang positif.

Dengan adanya kelonggaran tarif secara umum pelaku usaha sudah mulai berani mengembangkan usahanya, khususnya melalui pinjaman kredit perbankan. Bank berlogo pita emas ini menambahkan, merujuk pada pencapaian semester I 2017 bank Mandiri juga telah mencatat kinerja positif. Lihat saja, sampai pada Juni 2017 perseroan mencatat kenaikan kredit mencapai 11,6% menjadi Rp 682 triliun.

Jika dirinci, bank bersandi emiten BMRI ini berhasil mencatatkan kenaikan di seluruh kelompok pembiayaan. Kredit modal kerja tumbuh 5,2% menjadi Rp 319,9 triliun, kredit investasi tumbuh 16,6% menjadi Rp 194,4 triliun, serta kredit konsumer tumbuh 20% menjadi Rp 91,3 triliun.

Sulaiman pun menyebut pertumbuhan kredit Mandiri untuk di tahun ini masih berada di kisaran target 12%, atau berada di atas rata-rata industri. "Melihat pelonggaran tarif, pertumbuhan simpanan yang meningkat dan program restrukturisasi yang terjadi beberapa tahun lalu sudah efektif berjalan. Bagi kami pertumbuhan 5,4% di 2018 itu masuk akal," katanya di Jakarta, Jumat (18/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×