kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank masih akan pupuk pencadangan tahun ini


Senin, 23 April 2018 / 17:23 WIB
Bank masih akan pupuk pencadangan tahun ini
ILUSTRASI. KPR BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pencadangan alias coverage ratio bank awal tahun ini belum banyak bergerak namun ada peluang meningkat.

Pertumbuhan kredit yang diharapkan akan lebih baik, menjadi pertimbangan sejumlah bank untuk memupuk lebih besar pencadangan. Kenaikan rasio pencadangan tersebut juga sebagai upaya bank untuk mengantisipasi tekanan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang menargetkan coverage ratio pada akhir tahun akan berada di kisaran 150% sampai 155%.

Jumlah tersebut cenderung naik bila dibandingkan rasio pencadangan BNI pada kuartal I-2018 sebesar 148%. Meski telah berangsur naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 147%, Anggoro menilai pencadangan tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi menurunnya kualitas kredit.

"Tahun ini coverage ratio kami jaga di kisaran 150% sampai 155%," ujarnya di Jakarta, Senin (23/4). Adapun, saat ini rasio kredit bermasalah BNI sudah mulai terjaga. Pada tiga bulan pertama, bank berlogo 46 ini mencatatkan NPL gross di level 2,3% atau menurun cukup dalam dari 3% pada kuartal I-2017. Karena perbaikan kualitas kredit tersebut, BNI pun mampu menjaga credit cost relatif stabil pada posisi 1,7%.

Selain BNI, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga berniat untuk memupuk lebih banyak rasio pencadangan. Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan coverage ratio BTN akan dijaga sampai ke angka 48% pada akhir tahun 2018.

Bank penguasa pasar kredit perumahan ini menjelaskan, meski penyaluran kredit BTN terbilang aman lantaran memiliki agunan berupa rumah pihaknya tetap akan meningkatkan rasio pencadangan untuk memenuhi aturan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 71.

Artinya, dalam jangka menengah BTN berupaya untuk mendorong rasio pencadangan hingga mendekati level 100%.

"Dengan rencana PSAK 71, maka coverage ratio BTN akan ditingkatkan kembali hingga dua tahun yang akan datang," tutur Mahelan kepada Kontan.co.id, Senin (23/4). Adapun, pada kuartal I-2018 lalu BTN mencatatkan rasio pencadangan 42%, naik dari posisi yang sama tahun sebelumnya 38%.

Di sisi lain, PT Bank OCBC NISP Tbk menyebut tahun ini coverage ratio belum akan ditambah alias dijaga di level yang stabil. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan saat ini coverage ratio perseroan sudah berada di batas tinggi yakni 200%. "Coverage ratio per Maret 2018 di kisaran 200%. Dan di akhir tahun diperkirakan kurang lebih di kisaran yang sama," singkat Parwati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×