kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank memacu pertumbuhan dana di tabungan dan giro


Senin, 12 Maret 2018 / 17:07 WIB
Bank memacu pertumbuhan dana di tabungan dan giro
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Bank BRI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Tanah Air mencatat ada kenaikan dana simpanan masyarakat di deposito. Tapi, bank pada tahun ini tetap lebih gencar menghimpun dana murah yang berasal dari giro dan tabungan untuk menekan biaya bunga. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, dana yang terdapat dalam deposito perbankan pada Januari 2018 mencapai Rp 2.299,8 triliun. Angka ini tumbuh 7,9% dibanding bulan yang sama tahun 2017 atau year on year (yoy). 

Pertumbuhan deposito periode tersebut sedikit lebih kencang ketimbang Desember 2017 yang naik 7,3% year on year menjadi Rp 2.268,3 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun mencatat ada kenaikan dana deposito. Bank penyalur kredit mikro terbesar Tanah Air ini mencatat ada simpanan di deposito Januari 2018 sebesar Rp 305,08 triliun, atau tumbuh 8,65% yoy. 

Tapi, laju pertumbuhan tersebut lebih pelan ketimbang kinerja Bank BRI Desember 2017 yang tumbuh 10,76% yoy menjadi Rp 316,13 triliun.

Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani menjelaskan, pihaknya pada tahun 2018 ini memang lebih fokus kepada pertumbuhan dana murah yaitu dari giro (current account) dan tabungan (savings account) atau CASA.

“Kami menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK) tapi lebih ke dana murah agar suku bunga kredit bisa menurun. Jika dana murah baik, maka yield akan baik dan bunga dapat lebih baik,” jelas Hanny sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Senin (12/3).

Adapun, sebelumnya Bank BRI menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) keseluruhan sekitar 10% pada tahun 2018.

Pun, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga akan lebih megincar penghimpunan DPK melalui dana murah. Direktur BTN, Budi Satria menjelaskan, bank saat ini memang lebih fokus pada peningkatan dana murah, khususnya tabungan.

“Karena itu program-program yang dilakukan saat ini lebih banyak menyangkut mobilisasi dana murah,” jelas Budi kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3). Pun, hal tersebut tercermin jelas dari pertumbuhan dana murah tabungan yang berada di atas deposito pada Januari 2018.

Catatan saja, berdasarkan laporan keuangan bank per Januari 2018, BTN menghimpun dana deposito sebesar Rp 85,67 triliun, tumbuh 16,24% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 73,70 triliun.

Meski pertumbuhan dana deposito cukup tinggi, Bank BTN lebih ngebut mengumpulkan dana tabungan, yaitu tumbuh 26,13% menjadi Rp 37,6 triliun dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp 29,81 triliun.

Tahun 2018 ini BTN membidik pertumbuhan deposito dapat tumbuh hingga dua digit. “Kita ingin deposito tahun ini tumbuh minimal 15% yoy dibanding tahun lalu,” ungkap Budi.

Laju ekonomi belum maksimal

Sedikit berbeda, Direktur Utama PT Bank Mayapada International Tbk (Bank Mayapada), Hariyono Tjahjarijadi berpendapat, memang pertumbuhan ekonomi secara umum masih belum melaju sebagaimana mestinya.

“Jadi pertumbuhan deposito dan kredit masih belum maksimal, tapi tidak boleh juga dibilang stagnan karena ini masih bertumbuh namun belum tinggi,” jelas Hariyono kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3).

Menurutnya, pertumbuhan deposito juga tidak boleh dilihat tersendiri namun harus secara keseluruhan yaitu berdasarkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Berdasarkan laporan keuangan bank per Januari 2018, Bank Mayapada sendiri telah menghimpun dana deposito hingga Rp 53,39 triliun atau tumbuh 15,61% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 46,18 triliun. Di atas kertas pertumbuhan deposito Bank Mayapada masih berada di atas rata-rata industri perbankan.

“Rencana bisnis bank (RBB) kami untuk tahun 2018 pertumbuhan DPK dan deposito diperkirakan akan mencapai 17% hingga 19%,” ungkap Hariyono. Pun, pihaknya berharap agar pertumbuhan ekonomi dapat pulih lebih cepat di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×