kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank penjual Sukri mulai hitung target


Selasa, 07 Februari 2017 / 10:14 WIB
Bank penjual Sukri mulai hitung target


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sukuk Ritel terbaru, yakni seri 009 (SR 009) siap dipasarkan mulai 27 Februari mendatang. Selaku agen penjual, sejumlah bank kini sudah mulai berhitung target penjualan atas produk yang tahun ini diprediksi bisa menyerap dana antara Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun itu.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, pihaknya punya target cukup tinggi, meski harus menunggu persetujuan penjatahan dari pemerintah. “Kami mengharapkan dapat persetujuan jatah sampai Rp 2 triliun untuk sukuk ritel seri 009,” ujar Lani kepada KONTAN, Senin (6/2).

Pada produk sebelumnya, yakni SR 008 yang meluncur pada Februari 2016, CIMB yang semula meminta jatah Rp 1,5 triliun, menaikkannya hingga Rp 2 triliun.

Sementara dua bank pelat merah, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Bank Mandiri Tbk memiliki target penjualan yang kurang lebih sama dengan tahun lalu.

Bank Mandiri misalnya, menargetkan penjualan SR 009 sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun. Meski sama, Elina Wirjayakusuma, SVP Wealth Management Bank Mandiri optimistis produk investasi syariah ini laris di pasar.

Sedangkan, BTN memasang target penjualan SR 009 sebanyak Rp 1,25 triliun. Direktur Konsumer BTN, Handayani menilai tahun ini kondisi pasar masih kondusif bagi pemerintah meraup pendanaan dari sukuk ritel.

"Tahun ini target kami tidak besar, sekitar Rp 1,25 triliun," ujar Handayani kepada KONTAN, Senin (6/2). Pada tahun lalu saat penjualan SR 008, dari jatah Rp 900 miliar BTN meminta tambahan kuota Rp 200 miliar. Hal itu dilakukan karena permintaan yang masuk sangat besar.

Asal tahu saja, kala itu imbal hasil yang ditawarkan SR 008 sebesar 8,3%. Adapun untuk SR 009 diprediksi memberikan imbal hasil 7%.

Purnomo B. Soetadi, Direktur Konsumer dan Ritel Bank Muamalat Indonesia memprediksi, investor bisa menerima imbal hasil dikisaran 7%-7,25%. Bank Muamalat menargetkan penjualan sebesar Rp 700 miliar, sedikit lebih tinggi dari tahun 2016 saat memasarkan SR 008 sejumlah Rp 680 miliar.

"Tahun 2016, Bank Muamalat berhasil menjual sukuk ritel total Rp 680 miliar atau 105% lebih dari target awal," tutur Purnomo.

Komisi turun

Soal komisi yang diperoleh bank sebagai agen penjual sukuk ritel, Elina memperkirakan, pendapatan dari fee based atawa pendapatan berbasis komisi agak mengalami penurunan. Ini disebabkan prediksi penurunan komisi dari pemerintah kepada agen penjual.

"Komisi penjualan sukuk ritel yang diterima bank pada 2017 diperkirakan turun menjadi 0,35% dari sebelumnya 0,45%," ujar Elina.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×