Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Beberapa bankir memproyeksi pada kuartal I-2017 ini rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) akan turun. Membaiknya kualitas kredit ini sejalan dengan langkah restrukturisasi yang dilakukan perbankan.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memproyeksikan, rasio NPL-nya di kisaran 2%. Angka ini lebih rendah 22 basis poin dari Maret 2016 lalu (year on year) yang sebesar 2,22%.
Glen Glenardi, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk memperkirakan, pada kuartal I-2017 NPL berada di angka 3% atau lebih rendah 30 basis poin dari setahun sebelumnya.
"Untuk kredit bermasalah tahun ini kami lakukan penjadwalan kembali dan langkah restrukturisasi," ujar Glen.
Sedikit berbeda, Herry Sidharta, Direktur Bisnis Korporasi PT Bank Negara Indonesia Tbk, memperkirakan NPL-nya akan sedikit naik 16 bps dari realisasi kuartal I-2016.
"NPL dikuartal I-2017 masih dikisaran 3%," ujar Herry kepada KONTAN.
Terkait dengan proses restrukturisasi yang dilakukan BNI sepanjang 2016 dan awal tahun ini mayoritas hasilnya adalah masuk ke performing loan artinya masuk dalam kategori lancar dan special mention loan.
Secara umum beberapa debitur yang tahun lalu tertekan pada tahun ini diharapkan bisa membaik seiring dengan membaiknya komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
