kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA perkirakan margin bunga tetap di atas 5%


Kamis, 05 Oktober 2017 / 17:47 WIB
BCA perkirakan margin bunga tetap di atas 5%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis PT Bank Mandiri (persero) Tbk mencatat sampai dengan semester I 2017 baru ada tiga bank besar yang mencetak margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di atas 5%. Ketiga bank tersebut antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Danamon Tbk.

Jika dirinci, BRI sampai dengan akhir Juni 2017 mencatat NIM berada di level tertinggi secara industri sebesar 8,22%, disusul oleh Danamon 7,28% dan BCA 6,26%.

Kendati berada di atas rata-rata industri yang masih di bawah 5%, praktis NIM ketiga bank tersebut tetap mengalami penurunan. BCA misalnya yang mencatatkan penurunan terbesar dari ketiga bank tersebut mencapai 72 basis poin (bps) dari posisi Kuartal I 2016 atau 55 bps secara year to date (ytd).

Melihat tren tersebut, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menilai sampai dengan akhir tahun pihaknya memproyeksi akan ada ruang penurunan NIM. Hal ini menurut Jahja disebabkan oleh suku bunga kredit yang sudah menurun namun belum diikuti oleh penurunan bunga deposito.

"NIM cenderung menurun. Kalau di BCA, bunga deposito memang sudah menurun tapi belum ada dampaknya," ujarnya kepada Kontan.co,id, Kamis (5/10).

Catatan saja, setelah BI menurunkan suku bunga acuan, bank swasta terbesar ini memang berencana menurunkan suku bunga deposito sebesar 50 bps.

Adapun, saat ini suku bunga deposito yang ditawarkan bank bersandi emitan BBCA ini sudah berada di bawah 5,5%. Merujuk pada data yang tertera pusatdata.kontan.co.id (5/10) tercatat suku bunga deposito Rupiah BCA berada di level 4,4% untuk tenor 1 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Hanya bunga deposito berjangka 3 bulan yang dipatok sebesar 4,6%.

Sementara data per 1 Oktober 2017, BCA menawarkan bunga deposito tertinggi di level 5% untuk simpanan di atas Rp 2 miliar dengan tenor 3 bulan. Penurunan bunga deposito BCA memang berbanding terbalik dengan penurunan suku bunga kredit. Jahja mengatakan, sejak tahun lalu, bunga kredit BCA sudah turun di kisaran 25 bps hingga 200 bps tergantung dari segmen kreditnya.

Kendati demikian, Jahja menilai hal tersebut dikarenakan masih belum membaiknya kondisi ekonomi secara global. Sementara itu, sampai dengan memasuki kuartal III 2017 BCA mengatakan NIM perseroan masih berada di atas 5%. Jahja memperkirakan, posisi tersebut dapat dijaga hingga tutup tahun. "BCA sekarang masih lebih dari 5% (NIM). Kalau sampai akhir tahun pasti di atas 5%," imbuhnya.

Jumlah tersebut masih berada di atas ekspektasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memproyeksi NIM perbankan akan berada di level 5%. Catatan saja, berdasarkan data OJK, sampai Juni 2017, NIM perbankan masih cukup tebal 5,35% atau turun 24bps secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan NIM ini utamanya disumbang oleh bank besar yaitu kelompok BUKU III dan BUKU IV yang mempunyai modal inti diatas Rp 5 triliun.

Sekadar tambahan informasi, merujuk pada laporan keuangan bulan Agustus 2017 bank BCA masih mencatat pertumbuhan cukup signifikan. Terutama dari penyaluran kredit yang membukukan pertumbuhan sebesar 14,38% secara year on year (yoy) menjadi Rp 436,26 triliun.

Meski masih berada di bawah pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK) BCA pun tercatat naik dari posisi Rp 504,63 triliun di bulan Agustus 2017 menjadi Rp 574,71 triliun per Agustus 2017. Meski begitu, pendapatan bunga bersih hanya tumbuh tipis 2,4% sepanjang delapan bulan pertama 2017 menjadi sebesar Rp 25,28 triliun.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×