kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI telusuri permasalahan di Mandiri Online


Senin, 08 Mei 2017 / 21:13 WIB
BI telusuri permasalahan di Mandiri Online


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menindaklanjuti permasalahan sistem Mandiri Online milik PT Bank Mandiri Tbk. Sugeng, Deputi Gubernur BI mengatakan, pihaknya telah memanggil manajemen Bank Mandiri untuk meminta laporan secara lengkap penyebab kekacauan sistem online tersebut.

"Kami masih meneliti faktor yang menyebabkan permasalahan di Mandiri Online," kata Sugeng, Senin (8/5).

BI selaku regulator sistem pembayaran perbankan belum dapat memastikan penyelesaian sistem di Mandiri Online ini karena BI akan duduk bersama dengan Bank Mandiri untuk menyelesaikan masalah ini.

Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri mengemukakan, Mandiri Online merupakan sistem online banking baru yang masih dalam tahap soft launching. "Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem. Penyesuaian tersebut telah kami selesaikan hari ini," ungkap Rohan.

Kendati Mandiri Online masih bersifat soft launching maka nasabah diarahkan menggunakan layanan Mandiri Mobile, internet banking ataupun sms banking yang telah lama menjadi wadah bagi 14 juta pemegang rekening untuk melakukan transaksi.

Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Perbankan dan Teknologi Bank Mandiri mengatakan, pihaknya akan terus memastikan kestabilan dan keamanan sistem online. Bank berplat merah ini berjanji keamanan transaksi nasabah menjadi komitmen perusahaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Mandiri ada sebanyak 97 nasabah yang terdapati kekeliruan pada sistem. "Saat ini, sistem telah kami koreksi kembali dan tuntas," jelas Rohan. Mandiri Online merupakan aplikasi yang memadukan Mandiri Internet dengan Mandiri Mobile.

Bank berlogo pita emas ini telah mempublikasikan Mandiri Online pada 22 Maret 2017. Aplikasi ini memakan biaya investasi sekitar Rp 100 miliar. Aplikasi ini untuk mendukung transformasi transaksi perbankan dari konvensional ke era digital.

Bank Mandiri menargetkan transaksi di Mandiri Mobile tumbuh 50%-60% di tahun 2017. Dari aplikasi ini, perusahaan menargetkan dapat mendatangkan pendapatan komisi atau fee based income sebesar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×