kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya operasional ditekan, bank semakin efisien


Rabu, 25 Oktober 2017 / 13:36 WIB
Biaya operasional ditekan, bank semakin efisien


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perbankan semakin efisien. Gambaran tersebut tecermin pada tren penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dalam tiga tahun terakhir ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bank memiliki rasio BOPO sebesar 78,71% per September 2017. Rasio ini lebih rendah dari posisi BOPO 81,01% di September 2016, dan BOPO 81,81% pada September 2015.

Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Management Krisis OJK Alsan Lubis menyampaikan, penurunan BOPO didorong oleh industri perbankan yang semakin efisien. Misalnya, efisien mengatur beberapa biaya yang ada.

Nah, sejumlah biaya yang berhasil ditekan oleh bank adalah biaya operasional dan biaya terkait regulasi seperti giro wajib minimum. Selain biaya yang terpangkas, pendapatan bank juga mulai terdiversifikasi. Misalnya, bank mulai gencar meningkatkan pendapatan berbasis biaya atau fee based income dari administrasi dan digital banking.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi. Bank berkode saham BBNI ini menargetkan rasio BOPO akan lebih baik di tahun 2018.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, ada tiga faktor pendorong efisiensi bank di tahun depan. Diantaranya, BNI akan mengoptimalkan digital banking dan branchless banking melalui Agen46, dan meningkatkan SDM.

Strategi itu telah membuat rasio BOPO susut. Bank berplat merah ini mencatat rasio BOPO sebesar 70,3% per September 2017. Angka ini turun 43 bps dibandingkan posisi BOPO 74,6% di September 2016.

Direktur Strategi dan Keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk Waz Razly menyampaikan, pihaknya akan menjaga efisiensi melalui implementasi sistem otomasi internal ke seluruh jaringan CIMB Niaga.

Ke depan, bank milik investor Malaysia ini ingin mempertahankan rasio cost to income ratio (CRI) tetap berada di bawah level 50%. Adapun untuk angka CIR bank ini sebesar 48,51% di pada semester I-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×