kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis sekuritas BUMN kurang cemerlang


Rabu, 23 Agustus 2017 / 12:31 WIB
Bisnis sekuritas BUMN kurang cemerlang


Reporter: Avanty Nurdiana, Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Kinerja perusahaan sekuritas pelat merah sepanjang enam bulan di tahun ini cenderung melandai. Hal ini nampak dari realisasi pendapatan dan laba bersih sekuritas di laporan keuangan unaudited semester I 2017.

Kecuali Mandiri Sekuritas, pendapatan usaha sekuritas BUMN menurun (lihat tabel di harian KONTAN hal 28 edisi 23 Agustus 2017). Ambil contoh, BNI Sekuritas pendapatan turun 18,4% menjadi Rp 89,67 miliar.

Penurunan pendapatan berefek ke laba perusahaan menjadi rugi Rp 13,39 miliar dari sebelumnya untung Rp 29,05 miliar. Penyebab turunnya pendapatan BNI Sekuritas berasal dari lini pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek yang anjlok 54,64% menjadi Rp 31,17 miliar di semester I-2017.

Ini karena adanya kerugian yang belum terealisasi atas efek diperdagangkan Rp 25,31 miliar dari sebelumnya untung Rp 31,06 miliar . Berdasarkan laporan keuangan, BNI Sekuritas memiliki efek saham PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Dua Putra Makmur Tbk, reksadana dan obligasi Bank Victoria.

Semester II lebih baik

Meski begitu, BNI Sekuritas menjelaskan, kontribusi pendapatan lain masih meningkat. Salah satunya dari segmen pendapatan kegiatan manajer investasi dan penjamin emisi efek.

Yakni masing-masing naik 45,43% dan 42,43%. "Sejatinya fundamental bisnis BNI Sekuritas saat ini masih cukup solid," tandas Dedi Arianto, Corporate Secretary and Head of Corporate Planning & Communication Division BNI Sekuritas. Dia juga yakin, bisnis sekuritas masih menjanjikan di semester II ini. Apalagi banyak perusahaan mengantre IPO.

Beban usaha BNI Sekuritas yang meningkat 19,89% menjadi Rp 107,79 miliar membebani laba. Akibatnya, laba usaha dan laba bersih BNI Sekuritas tergerus.

Danareksa Sekuritas juga hampir sama. Pendapatan usaha perusahaan ini tergerus sehingga menurunkan laba.

Pendapatan usaha Danareksa Sekuritas turun tipis 0,92% akibat kerugian portofolio efek, penurunan di lini pendapatan kegiatan penjaminan emisi, bunga serta dividen.

Danareksa menderita rugi yang terealisasi atas efek yang tersedia dijual senilai Rp 1,54 miliar dari sebelumnya untung Rp 10,12 miliar.

Sementara Mandiri Sekuritas masih bisa membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 15,88%. Namun karena beban usaha juga meningkat, laba Mandiri Sekuritas menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×