kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI siapkan jurus menekan rasio biaya


Senin, 23 April 2018 / 20:59 WIB
BNI siapkan jurus menekan rasio biaya


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyebut tahun ini pihaknya bakal meningkatkan efisiensi.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan salah satu langkah yang dilakukan antara lain dengan menjaga biaya dana alias cost of fund terus di bawah 3% sepanjang tahun.

Adapun saat ini, biaya dana perseroan berada di level 2,8% setelah sepanjang tahun 2017 bertengger di posisi 3%. Selain itu, bank berlogo 46 ini tengah berupaya untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) berada stabil di kisaran 2,4% sampai 2,5%.

Anggoro menjelaskan, dengan kualitas kredit yang membaik maka dapat dipastikan beban biaya terbesar yakni pencadangan dapat diturunkan atau dijaga di batas stabil.

"Efisiensi kami dengan menjaga kualitas kredit karena cost tertinggi adalah kalau ada kredit yang bermasalah. Caranya yaitu kami dorong penyaluran kredit ke segmen yang lebih aman dengan begitu beban lain bisa dikontrol," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (23/4).

Menurut Anggoro, menurunnya biaya dana sudah sejalan dengan meningkatnya rasio dana murah alias current account and saving account (CASA) perseroan. Pada kuartal I 2018, tercatat rasio CASA BNI berada di posisi 62,4% atau meningkat dari periode tahun sebelumnya 58,5%.

Sementara itu, BNI sampai dengan akhir Maret 2018 berhasil mempertahankan rasio pencadangan alias coverage ratio di level 148%. Jumlah tersebut tercatat hanya naik 90 basis poin (bps) dalam jangka satu tahun, dari posisi kuartal I 2017 147,1%.

Sementara, rasio efisiensi lain seperti cost income ratio (CIR) pun terjaga di 42,6% pada kuartal I 2018. Menurun dari periode tahun lalu 42,8%. Sementara rasio beban operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) stabil di level 70,5%.

Berkat efisiensi tersebut, biaya kredit atau credit cost perseroan juga berhasil diturunkan menjadi 1,7% dari periode tahun 2017 1,8%.

Kinerja tersebut pun berhasil mendorong perolehan laba bersih perseroan. Pada tiga bulan pertama tahun 2018, bank bersandi saham BBNI ini mencatatkan laba sebesar Rp 3,66 triliun atau tumbuh 13,3% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×