kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga kredit proyek LRT ditetapkan 8,25%


Senin, 11 Desember 2017 / 06:40 WIB
Bunga kredit proyek LRT ditetapkan 8,25%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah cukup lama dibahas, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan akhirnya sepakat memutuskan nilai investasi proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek. Nilai investasi proyek kereta ringan yang disepakati sebesar Rp 29,9 triliun, turun dari perhitungan sebelumnya yakni Rp 31 triliun.

Dana tersebut nantinya akan diperoleh dari beberapa sumber antara lain melalui penyertaan modal negara (PMN) serta pinjaman dari perbankan oleh PT Adhi Karya Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Salah satu bank yang sepakat menyalurkan kredit ke proyek ini adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank ini bakal menyalurkan kredit sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun ke proyek LRT.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, pihaknya juga akan memberikan pembiayaan ke Adhi Karya untuk transit oriented development (TOD) di sekitar proyek LRT. "Porsinya sedang dihitung sekitar Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun, karena nanti ada pembiayaan untuk depo dan TOD Adhi Karya juga," kata pria yang akrab disapa Tiko ini saat ditemui di kantor Kemko Maritim, akhir pekan lalu.

Kartiko menambahkan, skema pembiayaan proyek tersebut melalui kredit sindikasi antara lima bank besar di Indonesia. Selain Bank Mandiri, empat bank lain yang akan terlibat dalam pembiayaan adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA) dan Bank CIMB Niaga. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) disebut juga akan turut memberikan pinjaman untuk proyek LRT.

Dia menjelaskan, total pembiayaan yang bakal dikucurkan lewat bank berjumlah sekitar Rp 18,1 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan hitungan sebelumnya yang sebesar Rp 23 triliun.

Adapun bunga kredit yang ditetapkan mencapai 8,25%. Menurut Kartiko, bunga yang ditetapkan lebih rendah ketimbang permintaan bank sebelumnya. "Bunganya turun, karena bunga kredit turun dan ada subsidi juga dari pemerintah," imbuhnya.

Di sisi lain, untuk pembiayaan depo dan TOD, Adhi Karya diperkirakan memerlukan pinjaman dana sebesar Rp 2,8 triliun melalui kredit sindikasi. Beberapa TOD yang akan dibangun oleh Adhi Karya, yakni Bekasi Timur, Ciracas, dan Cibubur.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA bakal ikut mengucurkan pendanaan bagi proyek tersebut sebesar Rp 4 triliun. Selanjutnya, Jahja menyebutkan bahwa pemerintah telah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta oleh BCA.

Persyaratan itu antara lain berupa jaminan pemerintah atau goverment guarantee. "Jaminannya berupa goverment guarantee, dengan menggunakan APBN multi years dan KAI disubsidi atas ketekorannya," tutur Jahja kepada KONTAN, Minggu (10/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×