Reporter: Umi Kulsum | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pasca Standard & Poor's (S&P) menyematkan rating surat utang dalam negeri ke level investment grade, dana kelolaan para manajer investasi kian membengkak. Tak terkecuali, Bahana TCW Investment Management yang juga cukup berimbas positif atas kenaikan ini.
Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, pihaknya manargetkan asset under management (AUM) yang mereka kelola bisa menyentuh angka Rp 42 triliun. Target tersebut naik 5% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 40 triliun.
Sementara, target tersebut sudah melebihi pencapaian hingga Mei 2017 ini. Pihaknya mencatat, sepanjang lima bulan pertama tahun ini, Bahana telah mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 43 triliun. Nominal tersebut juga naik 13,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat Rp 38 triliun.
"Sampai saat ini kami belum merevisi target karena masih menunggu kondisi pasar," ujar dia ke KONTAN, akhir pekan lalu.
Dari total dana kelolaan tersebut, saat ini produk reksadana pendapatan tetap menjadi penyumbang terbesar sebanyak 45%, pasar uang 15%, saham 25%, alternatif investasi 10% dan sisanya indeks dan campuran.
Saat ini investor institusi masih menjadi kontribusi terbesar terhadap dana kelolaan yang dimiliki Bahana. "Ritel tetap menjadi fokus kami untuk produk-produk yang berisiko rendah. Namun kita tidak mematok target tertentu, tergantung demand saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
