kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut baru Bank Lampung targetkan masuk BUKU II


Senin, 09 Oktober 2017 / 16:59 WIB
Dirut baru Bank Lampung targetkan masuk BUKU II


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Lampung berharap pergantian pucuk pimpinan Bank Lampung bisa mendorong permodalan bank pembangunan daerah (BPD) ini. 

Tercatat saat ini Bank Lampung masih masuk sebagai kelompok bank BUKU I dengan modal inti sebesar Rp 563 miliar per Juni 2017.

Muhammad Ridho Ficardo, Gubernur Lampung bilang dengan disetujuinya dua calon direktur utama Bank Lampung oleh OJK dan manajemen baru terbentuk diharapkan bisa meningkatkan kinerja bank BPD ini.

"Harapannya pada tahun depan, Bank Lampung bisa masuk sebagai kelompok BUKU II atau modal intinya antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun," kata Ridho, Senin (9/10).

Sekarang menurut Ridho, pemegang saham fokus untuk meningkatkan kinerja Bank Lampung dengan menambah permodalan.

Nantinya, penambahan modal ini berasal dari dua sumber, yaitu pemprov dan partner strategis. Suntikan modal dari pemprov, Ridho bilang, mungkin jumlahnya tak besar. Padahal, Bank Lampung membutuhkan dana Rp 437 miliar untuk masuk kelompok BUKU II.

Terkait tambahan modal ini, Ridho bilang pemprov akan menggandeng bank BUMN sebagai partner startegis. Selain untuk meningkatkan kompetensi SDM dan budaya perusahaan, diharapkan bank pelat merah bisa memberikan suntikan dana segar kepada bank Lampung.

Sayang, Ridho belum merinci siapa bank BUMN yang akan digandeng sebagai partner ini. Namun menurut Ridho beberapa partner yang sedang menjajaki kemungkinan ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) atau PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Sampai Juni, kinerja Bank Lampung masih lesu. Kredit yang disalurkan Rp 3,8 triliun, baru tumbuh satu digit yaitu 1,25% dibanding periode yang sama tahun lalu. Labanya turun 9,76% year on year menjadi Rp 74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×