kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang seluruh segmen, BCA catat kredit tumbuh 13% di semester I-2018


Senin, 09 Juli 2018 / 20:31 WIB
Ditopang seluruh segmen, BCA catat kredit tumbuh 13% di semester I-2018
ILUSTRASI. Pemaparan hasil kinerja BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan sampai pertengahan tahun 2018 kinerja perseroan masih tumbuh di atas industri. 

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan sampai kuartal II-2018 pertumbuhan kredit perseroan sudah mencapai 13%.

Jahja menambahkan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh seluruh sektor pembiayaan. Pihaknya juga menyebut tidak spesifik mendorong segmen tertentu untuk saat ini. Hanya saja, BCA menyebut saat ini kredit konsumer tengah mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tengah tren suku bunga dan kondisi ekonomi global.

"Kredit tergantung kebutuhan dan daya beli masyarakat juga. Kami belum bisa prediksi. Kalau yang lalu mungkin pertumbuhan net 10%. Semester I sekitar 8% untuk kredit konsumer," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (9/7).

Lebih lanjut, bank swasta terbesar ini mengatakan saat ini penyumbang kredit terbesar di BCA masih dipegang segmen korporasi. Menurut Jahja, sampai dengan pertengahan tahun pertumbuhan kredit korporasi BCA mampu mencapai 12%-13%.

Pihaknya optimistis, kredit BCA pada Juni 2018 akan tumbuh di atas rata-rata industri. Sampai akhir tahun BCA hanya memasang target pertumbuhan kredit 10%.

Namun, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya target yang dipatok pada awal tahun dapat terlampaui. Kendati tak merevisi target, Jahja optimistis pertumbuhan kredit dapat mencapai 12%-15% bila dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, BCA menilai untuk memproyeksi pertumbuhan saat ini terbilang sulit lantaran tren suku bunga yang meningkat. Belum lagi, kondisi perekonomian global terutama di Amerika Serikat (AS) secara tak langsung bakal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

"Masih susah diprediksi karena kita tidak tahu kenaikan bunga sampai berapa terus dampaknya seperti apa. Makanya RBB kami tetap sekitar 10%. Tapi tahun lalu RBB 9%-10% bisa mencapai 12,5%," tambahnya.

Selain itu, dari sisi kualitas kredit, BCA menyatakan masih terbilang aman. Catatan perseroan, sampai akhir Juni 2018 posisi non performing loan (NPL) BCA masih berada di level 1,4%-1,5%.

Menurut Jahja, posisi tersebut masih mampu ditahan sampai akhir tahun 2018. Sementara dari sisi likuiditas juga terbilang longgar, terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) perseroan yang masih di level 75%.

Berdasarkan laporan keuangan Mei 2018 kredit bank BCA masih tumbuh 13,37% menjadi Rp 486,5 triliun dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 429,12 triliun. 

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, total aset BCA sampai bulan Mei 2018 masih tumbuh 10,37% menjadi Rp 765,38 triliun. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh lebih lambat menjadi Rp 603,66 triliun atau naik 9,03% secara tahunan atau year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×