kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua bank ini akan masuk kelas kakap


Sabtu, 24 September 2016 / 12:05 WIB
Dua bank ini akan masuk kelas kakap


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Daftar penghuni bank umum kelompok usaha (BUKU) IV atau bank besar bakal bertambah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan akan ada dua bank swasta yang naik kelas ke BUKU IV pada tahun ini.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis bilang, dua bank tersebut yakni Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon. "HSBC Indonesia juga akan naik ke BUKU IV setelah konsolidasi dengan Bank Ekonomi, tapi tahun depan," kata Irwan.

Syarat untuk masuk BUKU IV adalah harus memiliki modal lebih dari Rp 30 triliun. Saat ini, kelompok buku ini diisi oleh PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Sejatinya, modal CIMB Niaga dan Bank Danamon sudah melebihi Rp 30 triliun. Tapi, Irwan mengatakan, OJK masih akan menilai kesanggupan kedua bank dari aspek sustainability bisnisnya.

"Sebenarnya sudah, tapi kami mau tidak boleh pas-pasan atau turun, harus bisa tumbuh juga labanya," kata Irwan. Maka itu, OJK meminta kedua bank untuk dapat meningkatkan modal inti hingga menyentuh Rp 32 triliun pada akhir 2016 sebelum naik ke BUKU IV.

Irwan juga mengungkapkan, akan ada dua bank BUKU I yang dalam waktu dekat mengajukan permohonan naik ke BUKU II. Namun, ia belum bisa mengungkap nama bank tersebut. "Masih proses, saya belum bisa bilang," kata Irwan KONTAN Kamis (22/9).

Sekadar informasi, CIMB Niaga per Juli 2016 mencatatkan kenaikan modal inti 13,92% menjadi Rp 32,83 triliun dibanding Juli tahun 2015. Sedangkan aset CIMB Niaga menurun 1,37% menjadi Rp 234,11 triliun di periode yang sama.

Adapun perolehan dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga hingga Juli 2016 menurun 2,85% menjadi Rp 172,18 triliun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 177 triliun. Penurunan DPK ini merupakan imbas dari penurunan simpanan deposito sebesar 14,31% menjadi Rp 81,82 triliun.

Meski demikian, laba bersih bank milik investor Malaysia itu tumbuh tajam yakni 80,54% menjadi Rp 866,27 miliar hingga Juli 2016.

Laba tumbuh

Modal inti Bank Danamon juga sudah menembus batas minimal untuk BUKU IV yakni sebesar Rp 30,74 triliun per Juli 2016 atau naik 3,9% dibanding Juli 2015 sebesar Rp 29,54 triliun.

Hingga Juli 2016, kinerja bank milik Temasek ini mulai menggeliat. Laba Bank Danamon tercatat tumbuh 6,83% menjadi Rp 1,6 triliun pada Juli 2016 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun.

Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim bilang, pihaknya akan terus mengupayakan pertumbuhan bisnis dan peningkatan produktivitas bank agar laba dapat tumbuh berkelanjutan. "Kami akan tingkatkan hal ini agar memberi kontribusi positif ke peningkatan modal kami," tutur dia.              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×