kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,20   3,85   0.41%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-commerce dorong transaksi kartu kredit


Senin, 30 Juli 2018 / 06:36 WIB
E-commerce dorong transaksi kartu kredit
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Bank Central Asia (BCA)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan daya beli, gesekan kartu kredit masih menjadi andalan masyarakat memenuhi konsumsi mereka. Bank pemain kartu kredit mencatat pertumbuhan di atas pasar pada kuartal kedua 2018 ini.

Salah satunya, Bank Central Asia (BCA) membukukan pertumbuhan kartu kredit 10,8% atau senilai Rp 12,33 triliun di Juni 2018. Bandingkan dengan posisi Rp 11,13 triliun per Juni 2017.

Bisnis berupa kartu ini mampu tumbuh dua digit yang didorong peningkatan jumlah kartu yang mencapai 3,4 juta, Angka ini tumbuh 11%. Lalu Pertumbuhan volume transaksi mencapai 45 juta dan nilai mencapai Rp 34 triliun.

"Kami menargetkan kartu kredit akan tumbuh 9%–10% hingga akhir tahun," kata Jan Hendra, Sekretaris Korporasi BCA, kepada KONTAN, Jumat (27/7). Biasanya, transaksi di semester kedua lebih baik sejalan dengan perkembangan transaksi e-commerce. Ujungnya, bakal ada peningkatan pembayaran transaksi e-commerce dengan kartu kredit.

Senada, gesekan kartu kredit juga terasa Bank BNI. Pemimpin Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI Okki Rushartomo mengatakan, pihaknya telah menerbitkan 1,8 juta kartu kredit di kuartal kedua.

Pemegang kartu yang banyak membuat penyaluran kartu kredit tumbuh 5,5% atau mencapai Rp 12,14 triliun di kuartal II-2018, dibandingkan posisi Rp 11,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Okki bilang, kenaikan ini didukung oleh nilai transaksi yang tumbuh 10%. Fokus Bank BNI mendorong transaksi melalui peningkatan pembayaran di e-commece, travelling dan dining. Ke depan, BNI menargetkan nilai transaksi kartu kredit tumbuh 15% hingga akhir tahun.

Dessy Masri, Head of Card and Payment Bank UOB Indonesia menyatakan, pada semester pertama, pihaknya mampu tumbuh di atas pasar untuk bisnis kartu kredit. Hingga akhir tahun mendatang, UOB tetap ingin tumbuh lebih baik atau di atas industri.

Sedangkan, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kartu kredit 9,5% atau senilai Rp 10,5 triliun di kuartal kedua, dibandingkan posisi Rp 9,6 triliun pada periode sebelumnya. Bisnis ini berkontribusi 12,6% terhadap kredit konsumer.

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, per Juni 2018 jumlah kartu kredit yang beredar sebanyak 17,24 juta kartu. Sedangkan, volume transaksi kartu kredit sebanyak 27,66 juta kali dan nilai transaksi sebesar Rp 25,40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×