kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IIF bidik pembiayaan Rp 17 triliun di 2018


Minggu, 10 Desember 2017 / 21:21 WIB
IIF bidik pembiayaan Rp 17 triliun di 2018


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percepatan infrastruktur pemerintah turut membawa berkah bagi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Tahun depan, perusahaan menargetkan komitmen pembiayaan senilai Rp 17 triliun.

Deasy Farisa, Corporate Communication IIF mengatakan, tahun ini, perusahaan memproyeksikan nominal komitmen pembiayaan senilai Rp 13 triliun. Artinya dengan asumsi target tersebut, IIF mengincar pertumbuhan sebesar 30,77% pada tahun depan.

Adapun portofolio proyek anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur ini sampai akhir ahun ini adalah pendanaan di sektor telekomunikasi sekitar 28%, ketenagalistrikan sekitar 24%, airport dan pelabuhan masing-masing sekitar 10%, dan sisanya sektor-sektor sebagaimana diatur dalam PMK 100/2009.

Sementara, tahun depan, IIF menargetkan untuk dapat berpartisipasi dalam pendanaan di sektor gas dan minyak bumi sekitar 30%, ketenagalistrikan sekitar 15% dan airport sekitar 14% dari total portofolio keseluruhan.

"Sejalan dengan keinginan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di Indonesia, kami melihat adanya progres yang menggembirakan," kata Deasy kepada Kontan.co.id, Jumat (8/12).

Hanya saja, lanjutnya, IIF juga melihat adanya tantangan di tahun depan terkait dengan masuknya tahun politik di 2018 dan menyambut masa pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang dapat mengakibatkan beberapa pemilik proyek menahan pelaksanaan pembangunan proyek.

Sementara, dari sisi sumber pendanaan IIF memiliki pendanaan dari shareholders, berupa setoran modal dan juga pinjaman subordinasi dari lembaga multilateral, WB dan ADB. Manajemen IIF menyebutkan sudah memiliki porsi dana untuk mencukupi kebutuhan pendanaan yang terdapat dalam pipelines.

"Selain itu, kami juga memiliki pinjaman dari pihak bank komersial, baik bank domestik dan bank asing yang terbagi dalam pinjaman dalam bentuk rupiah dan juga dollar Amerika," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×