kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jenderal baru Otoritas Jasa Keuangan


Jumat, 09 Juni 2017 / 11:17 WIB
Jenderal baru Otoritas Jasa Keuangan


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Ramadhani Prihatini, Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki jenderal baru. Lewat voting, kemarin, Wimboh Santoso terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK periode 2017-2022. Dia meraih 50 suara anggota Komisi XI DPR dan menyisihkan Sigit Pramono.

Selain Wimboh, DPR juga memilih enam anggota OJK baru. Mereka adalah Nurhaida, Tirta Segara, Riswinandi, Heru Kristiyana, Hoesen, dan Ahmad Hidayat.

Melchias Markus Mekeng, Ketua Komisi XI DPR mengatakan, DPR tidak menentukan posisi atau bidang pekerjaan enam DK OJK terpilih. "Berdasarkan UU OJK mereka menetapkan sendiri posisinya pada rapat internal," katanya, Kamis malam (8/6).

Dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Wimboh mengemukakan sejumlah janji. Pertama, sinergi dengan Bank Indonesia, pemerintah, dan lembaga lain. Kedua, program deteksi dini stabilitas keuangan. Ketiga, penguatan kebijakan. 

Keempat, menggunakan teknologi untuk mendongkrak pertumbuhan UMKM. Kelima, memperdalam pasar modal dengan menambah alternatif investasi seperti, commercial paperKeenam, menerapkan perizinan satu pintu di industri finansial.

Meski demikian, ada sejumlah harapan lain atas terpilihnya DK OJK baru. Mekeng menyatakan, selain pengawasan, DK OJK harus bisa menyusun regulasi yang membuat investor nyaman.

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Susy Meilina mengungkapkan, pekerjaan utama DK OJK di pasar modal adalah meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal agar setara dengan industri keuangan lain. "Kami berharap DK OJK bersedia menerima masukan dan bersama-sama membuat pasar modal terbang lebih tinggi," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Isakayoga memberi catatan khusus mengenai iuran industri keuangan, termasuk iuran emiten di pasar modal. Dia berharap DK OJK baru menurunkan atau bahkan menghapus iuran emiten pasar modal karena memberatkan industri.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Mochammad Hadi Santoso berharap DK OJK peduli terhadap industri finansial syariah. "Bukan perbankan syariah saja, tapi asuransi dan multifinance," harapnya.

Chief Corporate Affairs Officer AXA Indonesia Benny Waworuntu bilang, pekerjaan rumah DK OJK yang utama di asuransi adalah meningkatkan penetrasi, literasi, dan inklusi asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×