kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja bank membaik di bulan April 2018


Kamis, 24 Mei 2018 / 15:29 WIB
Kinerja bank membaik di bulan April 2018
ILUSTRASI. Layananan Nasabah Bank DKI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan di bukan April 2018 menunjukkan perbaikan. Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan keempat tahun ini kredit sudah tumbuh 8,94%. Posisi ini lebih baik dibanding pertumbuhan pada bulan Maret 2018 yang hanya tumbuh 8,54%.

Bukan hanya dari sisi penyaluran kredit, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga ikut naik meski memang lebih lambat dari kredit yakni 8,06%. Membaik dari posisi Maret 2018 7,66%.

Dus, karena kredit yang mengalami peningkatan, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) ikut naik tipis menjadi 2,79% dari posisi sebelumnya 2,75%.

Sejumlah bankir juga mengatakan hal yang sama, kredit dan DPK mengalami perbaikan meski tipis. Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) Kresno Sediarsi mengatakan kredit dan DPK sudah tumbuh lebih baik meski masih tetap satu digit.

Catatan saja, per Maret 2018, total kredit DKI hanya tumbuh 4,7% menjadi Rp 25,41 triliun. Sementara DPK sudah tumbuh 17,17% menjadi Rp 39,05 triliun per 31 Maret 2018.

Menurut Kresno, kredit korporasi dan kredit mikro menjadi penopang pertumbuhan kredit. Ke depan, pihaknya tetap akan mulai menggarap sektor non mikro antara lain kredit kecil dan menengah guna mengejar target pertumbuhan kredit sebesar 13% di akhir tahun.

"April kredit kita belum terlalu besar masih satu digit, kami berharap di semester II bisa tumbuh lebih baik. Target kami kredit naik 13% akhir tahun ini," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/5).

Meski kredit masih mencatatkan pertumbuhan tipis, Kresno menyebut dari sisi non performing loan (NPL) sudah mulai membaik. Menurutnya, per 31 April 2018, NPL Bank DKI berada di posisi 3,96% secara gross. Sementara secara net 2,31%.

Posisi ini membaik dari posisi akhir Maret 2018 yang sempat menyentuh posisi 4,08% secara gross. Sementara secara net 2,58%. Proyeksi Bank DKI, pada akhir tahun ini NPL akan dijaga maksimal 3,5%. Salah satu langkah yakni dengan menjaga prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit.

Selain Bank DKI, PT Bank Bukopin Tbk juga menyebut pertumbuhan kredit di April 2018 sudah membaik meski masih lambat. Menurut Direktur Keuangan Bukopin Adhi Brahmantya, kredit baru akan mulai tumbuh setelah perseroan mendapatkan tambahan modal pada bulan Juni 2018.

"Kredit masih sesuai target, tahun ini kita patok hanya tumbuh 5%, baru akan mulai naik setelah rights issue di bulan Juni 2018. Semester II berarti mulai kencang," katanya.

Memang, sesuai rencana bank bersandi emiten BBKP ini bakal menerbitkan saham baru sebanyak 2,7 miliar lembar saham. Harga saham yang dipatok dalam aksi korporasi ini antara lain sebesar Rp 500 sampai Rp 700 per saham.

Artinya, bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki Grup Bosowa ini berpotensi mendapatkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 1,91 triliun. Cara ini dilakukan perseroan untuk mengamankan posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) di level 14% sampai akhir tahun.

Selain kredit yang disebut sudah membaik, Adhi mengatakan NPL per April berada di posisi 4,25%. Membaik dibanding posisi bulan Maret 2018 sebesar 4,47%. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan di sektor pertambangan terutama batubara dan galian atau konstruksi.

Sebagai gambaran informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan April 2018, total kredit Bukopin tercatat sebesar Rp 66,85 triliun atau menurun 1,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 67,98 triliun. Selain itu, DPK juga masih tergerus sebesar 13,12% dari Rp 90,54 triliun pada bulan April 2017 menjadi Rp 78,66 triliun akhir April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×