kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja BSM Region IV ditopang pembiayaan konsumer


Jumat, 08 Desember 2017 / 20:08 WIB
Kinerja BSM Region IV ditopang pembiayaan konsumer


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - GARUT. Kinerja PT Bank Syariah Mandiri (BSM) region IV masih ditopang sebagian dari pembiayaan konsumer. Tercatat hingga November 2017, pembiayaan konsumer tumbuh 9,02% year on year (yoy).

Menurut Head Regional IV BSM, Jeffry Prayana, pembiayaan konsumer masih mendominasi BSM di region IV. Pembiayaan konsumer di November mencapai Rp 2,73 triliun, sedangkan untuk pembiayaan mikro hanya sebesar Rp 1,05 triliun.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BSM Region IV juga mencatat kenaikan yang cukup baik. “Per November, DPK tumbuh 11,89% yoy,” ujar Jeffry, Jumat (8/12).

Pertumbuhan DPK disumbang terbanyak oleh tabungan. Tabungan tumbuh 12,02% yoy dengan jumlah rekening sebanyak 1,3 juta. Menurut Jeffry, dana murah di BSM region IV memang jauh di atas dana mahal. Hampir 70% DPK diisi oleh dana murah tabungan dan giro.

Jeffry juga menjelaskan, fee based income pun mengalami kenaikan yang cukup baik. Pendapatan sektor ini tumbuh 7,13% sebesar Rp 97 miliar. “Penjualan umroh, gadai, Western Union dan digital banking jadi pemasok fee based income BSM. Untuk gadai porsinya 50% dari fee based income, kedua terbesar adalah dari pembukaan rekening,” jelas Jeffry.

Di sisi lain, rasio pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) justru disumbang besar oleh segmen bisnis banking dan mikro. Sebab, sektor ini didominasi oleh perdagangan barang. “Persaingan yang sengit menjadikan bisnis perdagangan menjadi rentan,” jelas Jeffry. Sebagai gambaran, NPF BSM per Oktober 2017 sebesar 2,96%.

Terkait proyeksi tahun 2018, Jeffry menjelaskan, pembiayaan dapat tumbuh 7% sampai 8%. DPK dapat tumbuh 15% dan porsi CASA naik hingga 75%. Kemudian untuk NPF diusahakan dapat di bawah 2,4%.

Sebagai informasi tambahan, per Oktober 2017, aset BSM regional IV tumbuh 4,64% sebesar Rp 10,5 triliun, DPK tumbuh 13,03% menjadi Rp 8,7 triliun. Sayang pertumbuhan tersebut tidak diikuti baik oleh pembiayaan, tercatat pembiayaan hanya tumbuh tipis 1% menjadi Rp 5,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×