kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi anak usaha bank semakin moncer


Kamis, 10 Mei 2018 / 22:59 WIB
Kontribusi anak usaha bank semakin moncer
ILUSTRASI. Deretan Mesin ATM Bank


Reporter: Dikky Setiawan, Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Upaya sejumlah bank untuk menggenjot bisnis anak usahanya mulai membuahkan hasil. Hingga triwulan I-2018, kinerja beberapa anak usaha perbankan kian moncer. Alhasil, secara konsolidasi, kinerja bank induk turut mencatat pertumbuhan positif.

Contohnya, PT Bank Mandiri Tbk. Sampai triwulan I 2018, secara konsolidasi Bank Mandiri berhasil mencatat pertumbuhan kinerja positif. Pada periode ini, bank BUMN itu membukukan kenaikan laba bersih 43,7%, yang ditopang pertumbuhan kredit 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja positif tersebut tidak terlepas dari kontribusi kinerja perusahaan anak yang menunjukkan pertumbuhan bisnis cukup signifikan. Pada triwulan I 2018, aset anak usaha tumbuh 21,3%. Pertumbuhan aset diikuti pertumbuhan pendapatan 15,4% mencapai Rp 5,5 triliun dan pertumbuhan laba bersih 16,7% sebesar Rp 647 miliar. Saat ini Mandiri punya 11 anak usaha.

Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, secara total kontribusi perusahaan anak terhadap pendapatan Bank Mandiri mencapai sekitar 29%. “Sedangkan terhadap laba bersih Bank Mandiri, kontribusi perusahaan anak adalah sebesar 11%,” ungkap Rohan.

Rohan menuturkan, pertumbuhan kontribusi tersebut seiring dengan perbaikan profitabilitas di perusahaan anak, terutama Bank Syariah Mandiri, AXA Mandiri, dan Tunas Finance. 

Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mencatat pertumbuhan kontribusi anak usaha. Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2017 lalu, kontribusi anak usaha BRI masih di bawah 2% atau 1,9%. Dari total laba bersih Rp 29,05 triliun yang secara konsolidasi, kontribusi anak usaha BRI sebesar Rp 575 miliar. Realisasi itu meningkat 21,3% dari kontribusi pada tahun sebelumnya.

Menurut Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo, kontributor terbesar saat ini dari BRI Life, BRI Agro dan BRI Syariah. BRI menargetkan kontribusi anak usaha meningkat menjadi 10% hingga 2023. “Secara bertahap dalam 5 tahun ke depan, targetnya jadi 10%,” ujarnya.

Torehan positif kontribusi anak usaha juga dibukukan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Menurut Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI, sampai triwulan I 2018, laba bersih dan komisi anak usaha BNI mencapai Rp 27,2 miliar atau naik 6% secara tahunan atau yoy. “Total kontribusi anak usaha terhadap laba BNI sebesar 8%,” kata Anggoro.

Bukan hanya bank-bank BUMN yang mencatat pertumbuhan kontribusi anak usaha. Hal serupa juga dialami bank swasta. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sampai triwulan pertama, total laba bersih BCA secara konsolidasi yang mencapai Rp 5,5 triliun. Dari jumlah itu, kontribusi anak perusahaan BCA mencapai sekitar 8% dari total laba konsolidasi.

Dipicu kondisi makro ekonomi

Membaiknya kinerja anak usaha BCA juga tercermin pada rapor konsolidasi perusahaan tahun 2017. Di sepanjang tahun lalu, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini berhasil membukukan pertumbuhan laba 13,1% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 23,3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 1,1 triliun disumbangkan anak usaha BCA.

Salah satu anak usaha BCA yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja induk adalah PT BCA Finance dan PT Central Santosa Finance (CS Finance) yang melakoni bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Dari kedua perusahaan ini, tahun lalu, booking kendaraan bermotor mencapai Rp 8,88 triliun, naik 4,4% yoy.

Menurut Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA, seperti halnya industri perbankan, bisnis anak perusahaan juga dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Indonesia. Di antaranya, kinerja ekspor, permintaan kredit maupun penjualan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Dalam situasi tersebut, ungkap Jan, secara umum BCA dan anak perusahaan berupaya memanfaatkan peluang pertumbuhan di segmen-segmen yang dalam cakupan risiko serta menggalakkan efisiensi operasional.

“Dengan demikian, meskipun di tengah pertumbuhan bisnis yang relatif moderat, dari segi profitabilitas, laba bersih anak perusahaan mampu tumbuh cukup signifikan,” papar Jan kepada Tabloid KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×