kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit bermasalah menghantui perbankan


Minggu, 01 Mei 2016 / 15:03 WIB
Kredit bermasalah menghantui perbankan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mulai menghantui bisnis perbankan. Hal ini tercermin dari kenaikan rasio NPL perbankan di kuartal I-2016 akibat kelesuan ekonomi di dalam negeri dan luar negeri yang menyebabkan pendapatan perusahaan dan daya beli konsumen turun. Imbasnya, angsuran cicilan kredit tersendat.

Bank papan atas yang mencatat NPL tinggi adalah PT Bank Permata Tbk dengan rasio NPL gross sebesar 3,48% per Maret 2016 atau naik 1,86% dibandingkan posisi 1,62% per Maret 2015. Sedangkan NPL net sebesar 1,78% per Maret 2016 atau naik 1,14% dibandingkan posisi 0,64% per Maret 2015.

Direktur Utama Bank Permata Roy A. Arfandy menyampaikan, pihaknya telah mengindentifikasi arena mana saja yang perlu perbaikan dan menjalankan sejumlah rencana untuk menjaga keseimbangan seperti meningkatkan modal dan menambah beban pencadangan. Tahun 2016 masih menjadi tantangan bagi Bank Permata.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, tren rasio kredit bermasalah akan terus naik hingga akhir September 2016. Setelah itu, tren NPL cenderung flat karena prediksi ekonomi akan baik. BCA mencatat sedikit kenaikan NPL menjadi 1,1% NPL gross dan 0,3% NPL nett per Maret 2016 dibandingkan posisi Maret tahun lalu yakni 0,7% NPL gross dan 0,2% NPL nett.

"Kenaikan NPL karena ada nasabah korporasi yang berhutang Rp 500 miliar. Ini menyumbang 0,2% terhadap NPL," kata Jahja, (27/4). Laporan keuangan BCA memaparkan kenaikan NPL berasal dari kredit korporasi dengan rasio NPL 0,7% per Maret 2016, serta kredit komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan rasio NPL 1,5% per Maret 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×