kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Macet naik, perbankan pupuk cadangan


Rabu, 25 Mei 2016 / 10:14 WIB
Kredit Macet naik, perbankan pupuk cadangan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Lesunya prospek pertumbuhan ekonomi ke depan menyebabkan perbankan menaikkan penyisihan pencadangan alias coverage ratio. Sampai akhir tahun, rasio kredit bermasalah (NPL) kotor diprediksi ada di level 3%, naik 51,2 basis poin dari tahun lalu 2,49%.

Kepala Subdivisi Risiko dan Sistem Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Muhammad Doddy Arifianto memprediksi, NPL akan naik di kuartal II dan mencapai puncak pada kuartal III. "Namun di kuartal IV, kredit bermasalah akan turun seiring naiknya penyaluran kredit," ujar Doddy kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Hitungan dia,  NPL gross akhir tahun berada di kisaran 3%-3,2%.

Tren kenaikan NPL menyebabkan anggaran cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) alias biaya provisi bank naik 37,18%, lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal I 2015 sebesar 18,03%.

Pada kuartal I 2016, proporsi CKPN terbesar masih didominasi bank BUKU III dan IV, masing-masing 35% dan 52%. Kenaikan CKPN menyebabkan coverage ratio bank di Indonesia bermain di level 106%.

Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob T Ananta bilang BNI , akan menjaga coverage ratio di level 150% tahun ini, naik dari tahun lalu yang berjumlah 140%. "Ini untuk antisipasi kondisi ekonomi yang belum kondusif sampai akhir 2016," kata Bob, Selasa (24/5). Hingga kuartal I 2016, coverage ratio BNI sebesar 142,4%.

Senada, Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja bilang, CKPN BCA masih akan meningkat. Per kuartal I 2016, CKPN BCA melonjak 44,52% menjadi Rp 9,4 triliun.

Adapun Bank Rakyat Indonesia (BRI) memprediksi coverage ratio-nya berada di atas 150% pada akhir tahun nanti. "Kami menjaga NPL gross sebesar 2,1%-2,4%," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga.

Direktur Risk Management and Compliance Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menyatakan, Bank Mandiri sedang mengkaji kembali proyeksi kredit untuk kolektabilitas 2 atau dalam perhatian khusus untuk menentukan CKPN. "Untuk proses review baru selesai awal Juni 2016," ujar dia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×