kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit melesat lebih tinggi dari DPK, LDR bank naik di semester I-2018


Selasa, 31 Juli 2018 / 14:25 WIB
Kredit melesat lebih tinggi dari DPK, LDR bank naik di semester I-2018
ILUSTRASI. PENCAIRAN DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR - ilustrasi tabungan pelajar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan meningkat.

Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 posisi LDR secara industri berada di level 91,89%. Posisi ini meningkat dibandingkan Mei 2017 yang sebesar 86,67%.

Kenaikan tersebut antara lain karena pertumbuhan kredit perbankan lebih tinggi dibandingkan DPK. Catatan saja, sampai Mei 2018 kredit perbankan tumbuh 10,3% menjadi Rp 4.879 triliun. Sementara DPK tumbuh lebih lambat 6,5% year on year (yoy) menjadi Rp 5.337 triliun.

Berbeda dengan pertumbuhan kredit dan DPK pada Mei 2017 yang masing-masing naik 8,7% dan 11,2%. Sejumlah bank juga mencatatkan hal serupa, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya yang mencatat LDR sebesar 95,27% di paruh pertama 2018. Lebih tinggi dibandingkan periode setahun sebelumnya sebesar 89,76%.

Hal tersebut antara lain dikarenakan kenaikan kredit BRI yang melesat ke level 15,57% yoy menjadi Rp 772,13 triliun di semester I 2018. Sementara itu, bank nomor wahid dari segi aset di Indonesia ini hanya mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 9,01%.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh strategi pendanaan yang ditetapkan perseroan. BRI saat ini tengah mendorong pertumbuhan DPK, terutama dari sisi dana murah atau current account and saving account (CASA).

"Kami akan terus coba mencapai LDR yang paling ideal. Karena kalau kredit terlalu tinggi juga tidak terlalu nyaman. LDR ini memang mengimbangi DPK, kami sudah siapkan beberapa langkah untuk mendorong DPK, terpenting CASA," katanya di Jakarta, Selasa (31/7).

Secara terpisah, Direktur Konsumer BRI Handayani menuturkan untuk mendorong CASA pihaknya tengah mempertajam segmentasi produk dengan mengoptimalkan value chain dari nasabah korporasi. "Ini akan kami garap optimal sehingga seluruh transaksi nasabah tersebut akan menggunakan produk khusus giro di BRI," jelas Handayani.

Di lain pihak, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat LDR di semester I-2018 lebih stabil di level 111,46%, turun tipis dibandingkan periode tahun sebelumnya 111,49%. 

Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan tingginya LDR BTN dikarenakan mayoritas pembiayaan perseroan memiliki jangka waktu yang panjang.

Namun, dalam prakteknya BTN tidak hanya mengandalkan DPK sebagai pendanaan. Pihaknya juga memanfaatkan dana non konvensional (wholesale funding) untuk pembiayaan. Mahelan mengatakan dari sisi LDR diperkirakan masih akan tetap stabil di posisi 100% pada akhir tahun 2018.

"Apabila wholesale funding BTN dimasukan sebagai komponen dana pembiayaan maka loan to funding Bank BTN rasionya di bawah 100%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Sebagai tambahan informasi, bila dirinci per kategori BUKU per Mei 2018. LDR Bank BUKU III tercatat paling tinggi mencapai 98,93%. Disusul oleh BUKU IV 88,94 dan BUKU II sebesar 87,27%. Sementara untuk BUKU I, posisi LDR cenderung lebih longgar yakni di level 79,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×