kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit valas perbankan mulai tumbuh


Selasa, 03 Januari 2017 / 15:18 WIB
 Kredit valas perbankan mulai tumbuh


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai November 2016, pertumbuhan kredit valas perbankan mulai menunjukkan tren perbaikan. Realisasi kredit valas perbankan November tercatat berada di angka Rp 642 miliar atau naik 3,35% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sebagai informasi, sebelumnya pada Oktober 2016, kredit valas industri perbankan masih dalam tren penurunan sebesar 3,7% yoy.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan salah satu yang mempengaruhi kenaikan kredit valas ini salah satunya adalah kenaikan volume ekspor impor di akhir tahun.

“Ekspor impor ini sangat dipengaruhi permintaan dari negara mitra dagang serta harga komoditas,” ujar Nelson kepada KONTAN, Selasa (3/1).

Nelson mengatakan dengan membaiknya pertumbuhan kredit valas ini akan memperbaiki pertumbuhan kredit secara keseluruhan. Walaupun secara umum kredit valas hanya menyumbang 14,25% dari total keseluruhan kredit perbankan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan sampai Desember 2016 lalu, kredit valas perbankan beberapa bank menunjukkan tren kenaikan dari pertumbuhan November. “Masih belum final angkanya,” ujar Muliaman.

Pada tahun 2017 ini, OJK memperkirakan ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan kredit valas. Salah satunya adalah faktor eksternal yaitu politik di Amerika Serikat setelah Presiden Trump dilantik.

Nelson memproyeksi kredit valas tahun ini sangat tergantung pada kegiatan perdagangan internasional Indonesia. Jika nanti pertumbuhan ekonomi China kurang menggembirakan ditambah potensi adanya proteksionisme dari Amerika, maka berpotensi bisa menghambat perdagangan internasional Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×