kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal II-2018, pendanaan fintech di Amerika Serikat tumbuh 40%


Senin, 16 Juli 2018 / 15:32 WIB
Kuartal II-2018, pendanaan fintech di Amerika Serikat tumbuh 40%
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan financial technology (fintech) yang melantai ke bursa efek atau initial public offering (IPO) terus meningkat. Ini menandakan industri keuangan berbasis teknologi semakin kuat dan mendorong kesempatan pendanaan lebih luas.

Merujuk laporan CB Insight dan PwC, modal ventura yang menyokong pendanaan perusahaan fintech di Amerika Serikat meningkat signifikan. Di sepanjang kuartal II-2018, pendanaan perusahaan fintech mencapai US$ 3 miliar, naik 40% dibandingkan periode yang sama di tahuan lalu.

Seperti dikutip Bloomberg Jumat (16/7), peningkatan pendanaan ini menunjukkan sinyal positif terhadap perusahaan fintech. Terlihat pada Juni lalu, Adyen NV yakni perusahaan pembayaran global asal Belanda ini telah IPO dan sahamnya tumbuh dua kali lipat.

Sedangkan pada April, fintech Clarity Money telah diakuisisi oleh Goldman Sachs Group Inc, dengan biaya US$ 100 juta. Di tahun yang sama, sejumlah perusahaan fintech yang sudah IPO, telah sukses menjaring pasar yang lebih luas seperti Jack Dorsey Square Inc yang bisnisnya naik 90% dan PayPal Holding Inc naik lebih dari 20%.

Selain itu, perdagangan saham perdana milik Robinhood Markets Inc dan start up yang memberikan layanan analisa data, Dataminr Inc telah membantu meningkatan jumlah pendanaan tersebut.

Meski demikian, investor cenderung masih mau merogoh kocek lebih dalam ke fintech, tapi jumlah pendanaan ke fintech turun. Terbukti, di sepanjang kuartal II-2018, terjadi penurunan transaksi perusahaan fintech menjadi 142 transaksi, sedangkan kuartal I-2018 sekitar 157 transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×