kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bank plat merah tumbuh pesat


Selasa, 25 Oktober 2016 / 06:05 WIB
Laba bank plat merah tumbuh pesat


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika, Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank-bank milik pemerintah mulai merilis kinerja keuangan kuartal III 2016. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang paling awal merilis kinerjanya. Nah terbaru, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melaporkan pertumbuhan laba dua digit dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Bank spesialis kredit properti tersebut mencetak pertumbuhan laba hingga 32,6% menjadi Rp 1,6 triliun di kuartal III 2016 lalu.

Maryono, Direktur Utama BTN mengungkapkan, laba BTN meningkat lantaran pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga alias pendapatan berbasis komisi (fee based income) bank ini juga tumbuh.

Pendapatan bunga bersih BTN, semisal, tercatat tumbuh 12,9% menjadi Rp 5,5 triliun. "Di tengah perlambatan ekonomi, BTN tetap mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi dan penurunan kredit bermasalah (NPL) secara konsisten," ujar Maryono, Senin (24/10).

Asal tahu saja, hingga September 2016, penyaluran kredit BTN meningkat 16,9% menjadi Rp 153,8 triliun. Sementara, rasio NPL BTN turun menjadi 3,6% dari 4,5% di periode sama tahun lalu.

Untuk menurunkan NPL, Maryono mengatakan, pihaknya akan memperbaiki proses collection, restrukturisasi, dan percepatan eksekusi. Hingga akhir tahun, BTN menargetkan NPL di bawah 3%.

Maryono berharap, kredit akan terus bertumbuh sampai akhir 2016. Dia mengakui, kinerja sepanjang tahun ini sangat terbantu oleh program satu juta rumah, utamanya bagi kelas menengah bawah.

Sebagai informasi, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi BTN sampai September 2016 naik 41,87%.

BRI dan Mandiri

Direktur Commercial Lending BTN, Oni Febriarto Rahardjo menambahkan, selain program satu juga rumah, kebijakan relaksasi loan to value (LTV) juga membantu daya beli konsumen.

"Selain KPR subsidi, sampai akhir tahun nanti kami juga akan memacu kredit komersial alias kredit konstruksi untuk pembiayaan anak perusahaan BUMN yang terkait properti," imbuh Oni.

Sementara bank BUMN lain, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri baru akan merilis kinerja pada Selasa ini (25/10). Tapi, dari laporan kinerja keuangan konsolidasi BRI, bank tersebut mampu membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 18,95 triliun di kuartal III 2016.

Laba ini meningkat sekitar 2,88% jika dibandingkan periode sama 2015 yang sebesar Rp 18,42 triliun. Laba meningkat karena pendapatan bunga bersih BRI juga tumbuh 16,80% menjadi Rp 50,06 triliun dari sebelumnya Rp 42,86 triliun.

Sementara, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri belum mau menyebut laba Bank Mandiri. Ia hanya menyatakan, permintaan kredit mulai membaik di Mandiri. Permintaan kredit ini terjadi pada sektor korporasi dan konsumer.

"Kredit tumbuh di atas 11% di kuartal III 2016," kata Kartika, kemarin.

Kartika menambahkan, Bank Mandiri perlahan-lahan akan melakukan bersih-bersih kredit bermasalah. Maklum, kredit bermasalah bank ini cenderung naik dalam setahun terakhir.

Ihwal pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri, Kartika menyatakan akan dibeberkan hari ini pada paparan kinerja perusahaan. Sebagai gambaran, kredit Bank Mandiri hingga Agustus 2016 lalu tercatat sebesar Rp 538,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×