kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPS: Laba perbankan tumbuh dua digit di 2017


Rabu, 24 Januari 2018 / 10:21 WIB
LPS: Laba perbankan tumbuh dua digit di 2017
ILUSTRASI. Kantor Lembaga Penjamin Simpanan LPS


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat laba bersih perbankan pada akhir 2017 mencapai dua digit. Hal ini seiring dengan perbaikan rasio kredit bermasalah di perbankan.

Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan, seiring dengan hapus buku kredit bermasalah yang turun pada 2018 ini maka laba bank akan semakin bagus.

"Puncak hapus buku terjadi pada 2016 lalu, di 2017 sudah melandai," kata Dody kepada Kontan.co.id, Selasa (23/1).

Alasan laba bank pada 2016 dan awal 2017 tidak terlalu tumbuh tinggi karena pendapatan tersedot untuk menutupi pencadangan kredit bermasalah. Selain itu, pada saat itu, bank sedang gencar menambah cabang dan ATM sehingga meningkatkan biaya operasional bank.

Sebagai gambaran, sampai November 2017 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih perbankan sebesar Rp 121 triliun naik 16% secara year on year (yoy).

Kenaikan laba ini karena pendapatan bunga bersih naik 4% yoy. Pertumbuhan kredit sampai November 2017 naik 7,4% yoy sedangkan non performing loan (NPL) sebesar 2,87%.

Menurut Dody tantangan perbankan di tahun ini akan datang dari eksternal dan juga internal. Kenaikan suku bunga The Fed yang diproyeksi terjadi beberapa kali tahun ini akan berpengaruh ke Indonesia. "Apalagi terkait politik dalam negeri Amerika Serikat yang bergejolak," kata Dody.

Dari dalam negeri, faktor Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) harus menjadi pertimbangan bank. Dody bilang beberapa indikator bank tahun ini cukup baik. Saat ini, permodalan bank merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Sedangkan secara likuiditas sudah tidak ada masalah, NPL juga sudah mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×