Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menargetkan, pada tahun ini, pendapatan berbasis biaya (fee based income) bisa mengalami kenaikan double digit. Hal ini merupakan antisipasi pertumbuhan pendapatan bunga yang melambat pada di 2017.
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan pada akhir tahun ini diharapkan rasio fee based income terhadap total pendapatan bank sebesar lebih dari 30%.
“Hal ini sebagai antisipasi pendapatan bunga yang pertumbuhannya melambat tahun ini akibat ekspektasi penurunan suku bunga,” ujar Rohan kepada KONTAN, Senin (10/4).
Bank berkode BMRI ini mempunyai lima strategi untuk meningkatkan fee based income pada tahun ini. Pertama adalah dengan meningkatkan transaksi perdagangan, cash manajemen dan valas dengan nasabah.
Kedua adalah dengan meningkatkan produktifitas jaaringan elektronik. Ketiga adalah dengan meningkatkan cross selling maupun bundling produk dengan anak usaha.
Keempat adalah dengan optimalisasi recovery atau pengembalian dari kredit bermasalah. Terakhir adalah dengan melakukan peningkatkan fee administrasi terkait pinjaman dan deposit.
Sebagai informasi, pada akhir 2016 lalu, fee based income Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 20 triliun atau naik 7,6% secara tahunan atau year on year (yoy). Fee based ini utamanya disumbangkan oleh fee administrasi, transfer, valas dan cash recoveries.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
