kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MDR 1%, diproyeksi gerus fee based perbankan


Kamis, 21 September 2017 / 21:45 WIB
MDR 1%, diproyeksi gerus fee based perbankan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Beberapa bank yang berkerjasama dengan Visa dan Mastercard harus bersiap mengalami penurunan pendapatan non bunga dari transaksi mesin gesek atau EDC di merchant.

Hal ini setelah Bank Indonesia (BI) menetapkan tarif yang akan dikenakan oleh bank kepada pedagang atau merchant discount rate (MDR) maksimal dipatok 1% dari nominal transaksi kartu debit.

Menurut Santoso, Direktur BCA, bagi bank yang berkerjasama dengan Visa dan Master penurunan fee based transaksi di merchant akan sangat signifikan. "Bisa sampai 50% penurunannya," kata Santoso kepada KONTAN, Rabu (20/9).

Meskipun diproyeksi akan turun signifikan, namun secara kontribusi saat ini fee based dari transaksi di merchant sebesar 10% dari total fee based perbankan.

BCA sendiri mengaku tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan MDR dari 1,5%-3% menjadi hanya 1%. Hal ini karena bank berkode BBCA ini mempunyai prinsipa sendiri dan tidak terlalu tergantung dengan prinsipal internasional seperti Visa dan Mastercard.

Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengakui bahwa dengan adanya penurunan besaran MDR ini bank akan kehilangan pendapatan dari sisi fee based.

"Namun keuntungan bank dari transaksi di merchant tidak hanya dari fee based tapi dari dana murah," kata Baiquni.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang seiring dengan penurunan MDR ini memang pendapatan non bunga akan turun namun diharapkan secara industri volume transaksi di merchant akan mengalami kenaikan.

"Karena melihat saat ini transaksi di EDC tidak terlalu mahal," kata Tiko sapaan akrabnya.

Lani Darmawan, Direktur Ritel dan Konsumer CIMB Niaga bilang dengan penurunan MDR ini akan mengurangi fee income bank. "Sebetulnya bisnis bank di merchant tidak menguntungkan secara finansial mengingat biaya infrastruktur yang disiapkan," kata Lani kepada KONTAN.co.id.

Biaya infrastruktur ini di antara adalah mesin gesek EDC, biaya edukasi, promosi, logistik dan keamanan.

Kedepannya CIMB Niaga akan mengarahkan transaksi di merchant untuk peningkatan dana murah. Hal ini akan berasal dari endapan dana transaksi di merchant. Seiring dengan penurunan MDR ini bank harus menghitung kembali apakah model bisnis transaksi di merchant saat ini bisa terus berjalan atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×