kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi kredit berjalan, kredit macet bank BUMN melandai


Rabu, 07 Februari 2018 / 10:03 WIB
Restrukturisasi kredit berjalan, kredit macet bank BUMN melandai
ILUSTRASI. Bank BUMN terus menekan kredit bermasalah


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank BUMN mulai membaik di tahun lalu. Sejumlah cara dilakukan bank BUMN guna menekan kredit bermasalah agar semakin menciut.

Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank spesialis kredit properti ini mampu menurunkan rasio kredit macet dari 2,84% di tahun 2016, menjadi 2,6% di tahun lalu.

Direktur BTN Nixon Napitupulu mengatakan, ada beberapa upaya yang dilakukan BTN.  Semisal penagihan kredit serta penjualan aset. Hitungan BTN, total recovery rate kredit macet BTN saat ini berada di kisaran 20%-23%.

Direktur Strategy, Risk and Compliance BTN Mahelan Prabantarikso menambahkan, beberapa upaya lain juga dilakukan manajemen BTN untuk menekan kredit macet ini. Yakni  dengan menurunkan outstanding kredit yang masuk kolektabilitas 2 sehingga potensi outstanding NPL BTN tak bertambah besar.

Tahun ini, BTN menargetkan rasio NPL sebesar 2,3%.  "Ini dilakukan agar recovery rate tahun 2018 menjadi di atas 50%," tutur Mahelan kepada KONTAN, Selasa (6/2).
Nixon menimpali, upaya menurunkan NPL juga dilakukan melalui asset management unit (AMU), yang bertugas mengurusi aset bermasalah.

Selama tiga tahun terakhir, BTN sudah menjual lebih dari Rp 600 miliar NPL lewat AMU. Tahun lalu, nilai penjualan NPL berkisar Rp 200 miliar. Bank BUMN lain yakni PT Bank Mandiri Tbk juga mampu menekan NPL gross di tahun lalu. Yakni dari 4% pada 2016 menjadi 3,46% di tahun 2017. Pun NPL bersih, juga membaik dari 1,53% menjadi 1,18%.

Beberapa strategi penurunan NPL yang dilakukan Bank Mandiri antara lain merestrukturisasi kredit, intermediasi antara investor strategis dengan debitur. Bagi debitur bermasalah yang sulit diatur, Bank Mandiri tidak segan-segan mempailitkannya.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, bila menempuh opsi penjualan NPL, bank BUMN harus memenuhi dua aturan. Pertama tidak boleh dilakukan haircut. Kedua, tidak ada diskon pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×