Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink selama empat bulan pertama tahun ini jeblok. Semua jenis unitlink tak mampu memberikan imbal hasil yang positif. Berdasarkan data infovesta Utama, rata-rata kinerja unitlink saham minus 5,27%. Sementara imbal hasil campuran minus 3,08%, begitu juga imbal hasil unitlik pendapatan tetap minus 0,37%.
Meskipun jeblok, Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo memprediksi, return unitlink bisa kembali pulih sepanjang tahun 2018. Hal itu mesti disertai oleh berbagai antisipasi untuk menghadapai masalah dari faktor global maupun domestik yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
“Dengan mempertimbangkan isu makro ekonomi global, seperti mengantisipasi kinerja bank sentral Amerika Serikat yaitu the Fed. Unitlink juga bisa menguat bila adanya perbaikan ekonomi global yang bisa memicu kebijakan kontraksi,” kata Praska kepada Kontan.co.id, dalam kesempatan baru-baru ini.
Selain itu, menurut Praska, unitlink akan menguat bila dibarengi perbaikan kinerja emiten sepanjang tahun 2018. Namun, di satu sisi tetap mewaspadai lalu lintas dana investor asing dan pelemahan kurs rupiah akibat dollar AS hingga saat ini.
“Pasar kita sudah mengantisipasinya dengan kebijakan suku bunga. Berdasarkan data-data ekonomi, hal itu bisa menjadi katalis pendorong rebound pasar dan diperkirakan terjadi semester II 2018,” pungkasnya.
Praska memproyeksikan, imbal hasil unitlink dalam jangka pendek berpeluang fluktuatif akibat terimbas pasar global. Namun, sampai akhir 2018, ia memprediksi, unitlink saham mencetak return 8%-12%. Lalu, imbal hasil unitlink campuran 6%-8% dan unitlink pendapatan tetap sebesar 4%-6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
