kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset DBS: Tak semua bank siap dengan disrupsi digital


Kamis, 28 Juni 2018 / 22:26 WIB
Riset DBS: Tak semua bank siap dengan disrupsi digital
ILUSTRASI. Aplikasi Jenius dari BTPN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak semua bank siap dengan implementasi digital banking dan disrupsi digital yang berpotensi semakin masif ke depan.

Dalam riset DBS Group yang diterima kontan.co.id Kamis (28/6), Sue Lim Lim dan Benedictus Agung menyebut baru beberapa bank yang sudah siap dengan implementasi digital banking ini.

BCA misalnya disebut yang paling siap.lantaran sudah memiliki serangkaian produk yang lengkap dan dapat diandalkan. Selain itu BCA juga mempunyai segmentasi nasabah yang tepat.

Bank BUMN menurut riset DBS ini juga berusaha meningkatkan produk digital bankingnya. BTPN bisa dibilang merupakan produk yang cukup siap yaitu Jenius dan BTPB Wow.

Beberapa bank, menurut DBS mulai membuka aplikasi pemograman antarmuka (application programming interfaces,/API) mereka demi meningkatkan keterhubungan dengan e-commerce dan fintech.

BCA bahkan berkolaborasi dengan Go-Pay, uang elektronik berbasis server terkemuka, daripada mengedepankan layanan uang elektroniknya sendiri, Sakuku.

Di masa depan, fintech akan tersedia di banyak lokasi dan memotong akses langsung bank kepada nasabah. Bank-bank besar kemungkinan masih memiliki kelebihan karena ukurannya yang besar, namun melambat sehingga dapat mengarah pada kepunahan.

Pada tahun 2030, produk digital banking akan menjadi prasyarat dasar, bukan sekadar unjuk kebolehan bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×