kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko turun, bank swasta kian efisien


Sabtu, 06 Mei 2017 / 12:04 WIB
Risiko turun, bank swasta kian efisien


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank-bank swasta papan atas makin lebih efisien. Tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menurun di kuartal I-2017. Risiko kredit yang berkurang menekan beban operasional bank.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuturkan, perbaikan efisiensi di bank swasta tersebut lantaran rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang sudah lebih terkendali. Sehingga bank tidak perlu membentuk pencadangan tambahan lagi, ujar Nelson kepada KONTAN, Jumat (5/5).

Pencadangan merupakan salah satu faktor utama pembentuk biaya operasional bank. Berdasarkan catatan KONTAN, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 10 bank besar mencapai Rp 113,5 triliun atau naik 33,08% di kuartal I-2017.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) termasuk bank yang mampu menekan BOPO. BCA mencatat penurunan BOPO 455 bps menjadi 65,2%.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan, kunci efisiensi di BCA dengan menjaga dan mengendalikan biaya operasional seoptimal mungkin. Bank swasta milik Grup Djarum tersebut akan terus berupaya menekan biaya operasional dengan mengendalikan biaya pencadangan untuk kredit macet.

Sementara, Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk bilang, perbaikan efisiensi di OCBC NISP disebabkan perbaikan pada biaya operasional seperti penurunan biaya cadangan, SDM dan administrasi. Bank ini mencatat penurunan rasio BOPO sebesar 334 bps menjadi 75,38% di kuartal I-2017.

Bank BUMN

Kelompok Bank BUMN justru mencatat peningkatan rasio BOPO. Misalnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan BOPO paling besar yaitu 204 bps menjadi 70,49% di kuartal I-2017. Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI, mengatakan, pihaknya akan melakukan efisiensi dengan menjaga BOPO di level 72%-73% di akhir tahun 2017.

Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi PT Bank Mandiri Tbk menyampaikan, Bank Mandiri mencatat kenaikan BOPO karena biaya pencadangan bersih naik 17,5%. Rasio BOPO Bank Mandiri meningkat 76 bps menjadi 75,98% di kuartal I-2017.

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan menjaga BOPO pada level 71%-72% di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×