kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Bosowa dan pemerintah di Bukopin bakal susut setelah rights issue


Jumat, 06 Juli 2018 / 06:27 WIB
Saham Bosowa dan pemerintah di Bukopin bakal susut setelah rights issue
ILUSTRASI. Aplikasi Tabungan Wokee


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk tengah mempersiapkan proses penerbitan saham baru atau rights issue pada 27 Juli 2018.

Dalam pernyataannya kepada media, Direktur Keuangan Bukopin Rachmat Kaimuddin mengatakan, dua pemegang saham Bukopin, yakni PT Bosowa Corporindo dan pemerintah tidak akan mengeksekusi haknya. Dus, nantinya diperkirakan persentase saham kedua pemegang ini tersebut akan terdilusi.

Rachmat menjelaskan, dengan tidak mengeksekusi haknya, saham pemerintah dan Bosowa Corporindo berpeluang turun menjadi 10% dan 23%. Adapun, tercatat saat ini Bosowa Corporindo memegang 30% saham Bukopin, sementara pemerintah memiliki 11,43% porsi saham.

"Bosowa sekarang 30% turun jadi 23%. Pemerintah akan keep (mempertahankan) sahamnya tapi rencana mereka tidak exercise HMETD-nya (hak memesan efek terlebih dahulu), Pemerintah jadi sekitar 10%," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/7).

Bila dirinci, bank bersandi emiten BBKP ini menjelaskan nantinya Bosowa Corporindo akan memiliki 2,7 miliar saham. Sementara pembeli siaga yakni Kookmin Bank bakal memegang 2,5 miliar saham Bukopin.

Dengan persentase tersebut, Kookmin Bank bakal memiliki 22% saham Bukopin. Dengan adanya Kookmin Bank, maka Bukopin berpeluang untuk mendapatkan dua pemegang saham pengendali. Hanya saja, Rachmat menegaskan hal tersebut akan ditentukan oleh regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bukopin berharap, melalui rights issue yang akan berlangsung pada akhir bulan ini, pihaknya dapat mengantongi dana segar mencapai Rp 1,55 triliun bila seluruh saham baru terserap.

Dus, Rachmat menyebut dengan masuknya dana rights issue modal Bukopin akan bertambah dan mampu meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebanyak 2% menjadi 13,5%. Sementara dari sisi ekuitas (Tier 1) nantinya akan menanjak dari Rp 7 triliun menjadi sebesar Rp 8,5 triliun.

"Itu nanti masuk ke modal semua. CAR akan naik 2% menjadi sekitar 13,5%. Sekarang ada di posisi 11%," kata Rachmat.

Adapun, sejauh ini pihak Bukopin menjelaskan rencana aksi korporasi tersebut masih berjalan sesuai rencana. Bukopin menyebut, pada tanggal 11 Juli 2018 mendatang pihaknya akan mempublikasikan rencana HMETD. Kemudian pada 17-25 Juli, pemegang saham akan melakukan exercise hak yang dimiliki. "Pada 27 Juli mendatang kami harapkan proses selesai," tambah Rachmat.

Pascapengumuman rencana rights issue, harga saham Bukopin sempat mengalami kenaikan 24% dan menyentuh harga Rp 746 per saham pada 29 Juni 2019.

Namun, per (5/7) harga saham Bukopin berada di level Rp 418 per saham. Menurunnya harga tersebut menurut pihak manajemen terbilang wajar terutama di tengah kondisi eksternal seperti kenaikan suku bunga acuan dan global yang ada saat ini.

Rachmat menjelaskan, setelah rights issue rampung, pada semester II 2018 Bukopin akan fokus memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Dengan strategi tersebut, Bukopin menargetkan bisa merealisasikan target kinerja 2018.

Dalam jangka pendek, Bukopin akan fokus memperbaiki kinerja melalui perbaikan kualitas kredit. Tahap selanjutnya, Bukopin telah menyiapkan sejumlah program strategis yatu memacu pertumbuhan aset, perbaikan struktur dana pihak ketiga (DPK), optimalisasi profit berbasis skala ekonomi dan menyiapkan bisnis jangka panjang dengan membentuk aliansi tekfin untuk menjangkau nasabah milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×