kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank siap naik kelas tahun ini


Minggu, 13 Mei 2018 / 13:10 WIB
Sejumlah bank siap naik kelas tahun ini
ILUSTRASI. Penawaran Umum Perdana Saham BRI Syariah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank kecil tahun ini optimistis akan naik kategori bank umum kelompok usaha (BUKU). Hal ini antara lain sejalan dengan strategi bisnis sejumlah bank untuk meningkatkan ekspansi dan memperluas cakupan segmen.

Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk yang menargetkan bisa naik ke level BUKU III pada penghujung tahun 2018. Setelah berhasil mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), BRI Syariah berhasil memperoleh dana segar mencapai Rp 1,34 triliun.

Perseroan menyebut, sebanyak 80% dari dana tersebut nantinya akan dipakai untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah hingga ke 15%-17%. Sementara sisanya akan digunakan untuk memperkuat sistem teknologi informasi, pengembangan jaringan kantor dan modal perseroan.

Sebagai tambahan, bila merujuk pada laporan keuangan triwulan I-2018, BRI Syariah sudah memiliki modal inti mencapai Rp 3,46 triliun. Jumlah tersebut sudah mendekati batas yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masuk ke dalam kategori BUKU III dengan minimal modal inti Rp 5 triliun.

Pun, dalam artikel yang dimuat Kontan.co.id, Sabtu (12/5) lalu, berkat sejumlah kegiatan organik dan dana hasil IPO kini modal BRI Syariah diperkirakan sudah mencapai Rp 4,8 triliun.

"Memang sesuai rencana, akhir tahun ini BRI Syariah ditargetkan untuk naik ke BUKU III," kata Indri Tri handayani, Sekretarsi Perusahaan BRI Syariah kepada Kontan.co.id, Minggu (13/5). Nah, nantinya setelah berhasil naik kelas, bank bersandi emiten bursa BRIS ini akan menyasar bisnis konsumer untuk jangka panjang.

Sementara untuk jangka pendek, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini masih akan membidik pertumbuhan di sektor bisnis komersial alias menangah.

Catatan saja, sampai kuartal I-2018, BRI Syariah telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 19,53 triliun atau tumbuh 8,62% dibandingkan Maret 2017 yang mencapai Rp 17,98 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 22,94% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 28,29 triliun per akhir Maret 2018.

Bukan hanya BRI Syariah saja yang ingin naik BUKU tahun ini, PT Bank Dinar Indonesia Tbk juga memasang target yang sama. Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menyebut bila seluruh rencana aksi korporasi berjalan rampung maka dipastikan Bank Dinar akan naik kelas ke BUKU II dengan modal minimum Rp 1 triliun.

"Bank Dinar dalam proses akuisisi dan dilanjutkan dengan proses merger. Kami tetap bisa realisasi ke BUKU II di tahun 2018," ujarnya.

Bank Dinar memang rencananya akan melakukan perubahan kepemilikan setelah APRO Financial melakukan perjanjian pembelian 77,38% saham perseroan. Ke depan, investor Korea Selatan ini bakal menggabungkan Bank Dinar dengan Bank Oke Indonesia setelah mengakuisisi 99% saham Bank Andara.

Hendra mengatakan, dengan naik ke BUKU II ini Bank Dinar akan memperkuat layanan digital banking, pengembangan bancassurance, pengembangan jaringan kantor, pengembangan trade finance, penyaluran kredit untuk komersial dan korporasi sebagai kunci pertumbuhan perseroan.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bulanan April 2018 perseroan masih membukukan pertumbuhan positif. Terutama dari posisi laba bersih yang meningkat tajam 43,97% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 4,65 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan realisasi pada bulan April tahun 2017 yang sebesar Rp 3,23 miliar.

Kendati laba tumbuh tinggi, pertumbuhan kredit perseroan terbilang stagnan alias hanya tumbuh 0,76% sampai dengan April 2018 menjadi Rp 1,31 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,58% secara yoy dari Rp 1,55 triliun per akhir April 2017 menjadi Rp 1,7 triliun pada April 2018.

Merujuk pada pemberitaan yang dimuat Kontan.co.id (2/5) lalu, ada satu bank lagi yang berniat naik BUKU tahun ini yakni PT Bank Sinarmas Tbk. Rencana tersebut juga sudah di depan mata, lantaran saat ini total modal inti Bank Sinarmas sudah mencapai Rp 4,6 triliun.

Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas bilang selain mengandalkan ekspansi organik, bank juga masih mempunyai opsi warran sebesar Rp 2 triliun yang bisa dieksekusi tahun ini. Hanya saja, bank milik taipan ini masih akan menunggu keputusan pemegang saham terkait rencana tersebut.

Selain BRI Syariah, Bank Dinar dan Bank Sinarmas, PT Bank BRI Agroniaga Tbk pada tahun lalu juga menargetkan untuk naik ke BUKU III tahun ini. Salah satunya lewat proses penambahan modal serta akusisi bank.

Berbeda dengan keempat bank di atas, bank lain juga memasang target naik BUKU untuk jangka panjang. Salah satunya PT Bank MNC Internasional Tbk yang memperkirakan akan naik BUKU pada tiga hingga lima tahun ke depan menjadi BUKU III.

Beberapa langkah yang akan dilakukan perseroan selain menambah modal antara lain dengan mencaplok minimal satu bank kecil. Direktur Utama Bank MNC Benny Purnomo menyebut, juga rencana akusisi bank berjalan lancar maka secara langsung modal perseroan bakal meningkat.

"Rencananya seperti itu. Akuisisi bank sudah ada di RBB (rencana bisnis bank) yang dikirim ke OJK. Sampai saat ini tidak ada perubahan (rencana)," kata Benny kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/5).

Nah, untuk tahun ini bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini juga punya rencana penambahan modal. Antara lain lewat penerbitan saham baru atau rights issue sebesar Rp 489,6 miliar. Rights issue ini akan dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2018. Nantinya, dana tersebut akan dipakai perseroan untuk meningkatkan permodalan dan penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×