kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2018, kredit diprediksi tumbuh hingga 14%


Senin, 21 Agustus 2017 / 11:31 WIB
Tahun 2018, kredit diprediksi tumbuh hingga 14%


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Seiring geliat ekonomi, pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan diperkirakan bisa lebih kencang. Hal itu tergambar dari proyeksi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BI memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun depan sebesar 12%-14% atau lebih tinggi dari proyeksi tahun 2017 yang sebanyak 10%. Sedangkan OJK memprediksi pertumbuhan kredit tahun 2018 sebesar 11%, lebih tinggi ketimbang proyeksi tahun ini yakni 11,7%.

Proyeksi pertumbuhan kredit itu tak terlepas dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2018, yang sebesar 5,4%. Target ini lebih tinggi dibanding target tahun 2017 sebesar 5,2%.

Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, mengatakan, pertumbuhan kredit tahun 2018 akan ditopang kredit modal kerja dan investasi. "Selain itu, penyelesaian kredit bermasalah bisa memacu pertumbuhan kredit lebih kencang," tutur Perry kepada KONTAN, Jumat (18/8).

Pada tahun 2018, pertumbuhan kredit juga disokong rendahnya suku bunga kredit yang kini sudah ada di level satu digit.

Catatan BI menunjukkan pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi saat ini masing-masing sebesar 10,9% dan 9,5%. Sedangkan untuk kredit konsumsi, BI mencatat permintaan masih rendah.

Optimistis bankir

Sementara itu Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, memprediksi tahun depan kredit bisa tumbuh di kisaran 11%. "Karena pertumbuhan ekonomi sudah di atas 5% pada tahun depan," ujar Wimboh.

Seiring dengan pertumbuhan kredit, OJK berharap pada tahun depan, kredit bermasalah atawa non-performing loan (NPL) bisa ditekan di bawah 3%. Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menambahkan, kenaikan kredit terjadi seiring dengan perbaikan kondisi makro dan harga komoditas.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Artanto berpendapat, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% di 2018 bisa terealisasi. "Melihat pelonggaran tarif, pertumbuhan simpanan yang meningkat dan program restrukturisasi yang terjadi beberapa tahun lalu sudah efektif. Bagi kami pertumbuhan 5,4% itu masuk akal," kata Arif.

Kata Sulaiman, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri tahun ini sebesar 12%. Dengan asumsi ekonomi tumbuh lebih besar dari tahun ini, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri di tahun depan tentu akan lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×