Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Tekanan teradap industri multifinance masih akan berlanjut hingga tahun depan.
Jodjana Jody, Chief Executife Officer Astra Credit Company (ACC Group) menyebut, ada dua tantangan yang akan dihadapi multifinance pada akhir tahun ini.
Pertama, naiknya suku bunga kredit menyusul perkiraan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya. Kedua, kredit macet yang membesar di sejumlah lembaga keuangan. Dampaknya akan terasa hingga awal tahun depan.
Menurutnya, kenaikan suku bunga otomatis menekan daya beli konsumen, sehingga kredit kendaraan akan turun.
"Tahun ini kami menutup pembiayaan dengan penurunan. Tapi ini lebih baik dibandingkan harus menanggung kredit macet yang tinggi. Butuh waktu dua sampai tiga tahun perusahaan pembiayaan lepas dari kredit macet," tandas Jody pada Selasa (24/11).
Hingga Oktober, angka kredit macet atau non perfoaming loan (NPL) ACC Group sebesar 0,6% dan perusahaan akan menjaga kredit macet di angka 0,5%. Tahun depan pembiayaan diproyeksikan masih lesu sejalan dengan kondisi tahun ini. Sebab, sektor infrastruktur di daerah belum mulai bergerak secara merata.
Andi Harjono, Direktur Operasional dan Keuangan Verena Multifinance mengatakan, tahun depan target pembiayaan Verena Multifinance diperkirakan akan sama dengan pencapaian tahun ini atau sebesar Rp 1,2 triliun.
Asumsinya, ekonomi belum mulai melakukan perbaikan hingga tutup tahun ini. Hal ini tercermin dari lesunya nilai booking pembiayaan di perusahaan.
Selain itu, menurut Andy, sektor infrastruktur juga belum berjalan secara merata di daerah-daerah. Plus paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belum mampu mendongkrak belanja konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
