kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Undisbursed loan bank masih tinggi


Jumat, 24 November 2017 / 15:20 WIB
Undisbursed loan bank masih tinggi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debitur masih enggan melakukan pencairan kredit di perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, total kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan mencapai Rp 1.400,45 triliun di kuartal III-2017.

Nah, undisbursed loan ini terdiri dari kredit yang belum ditarik dengan status sudah komitmen senilai Rp 346,02 triliun atau naik 15,80%. Sedangkan, undisbursed loan dengan status belum komitmen mencapai Rp 1.054,42 triliun atau hanya naik 7,74%.

Jika dilihat lebih detail, kelompok bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menjadi penyumbang terbesar komitmen kredit yang belum ditarik.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, kredit dengan fasilitas komitmen kemudian belum ditarik ini menjadi salah satu perlambatan kredit. "Karena debitur masih banyak yang belum menarik kreditnya," katanya, Rabu (23/11).

Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK Aslan Lubis mengakui, tren kredit yang belum ditarik meningkat. Salah satunya, pinjaman dari sektor infrastruktur belum banyak mengalami pencairan kredit.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut, fasilitas kredit yang sudah komitmen namun belum ditarik menunjukkan kondisi bisnis yang lemah. BCA mencatat penyumbang kredit yang belum ditarik adalah segmen modal kerja. Ke depan, jika ekonomi membaik maka undisbursed loan akan turun.

BNI mencatat kredit yang belum ditarik masih didominasi oleh dua sektor. Yakni sektor listrik, air gas dan industri. Adapun, sektor ini menyumbang kredit yang belum ditarik BNI sebesar Rp 48,3 triliun di kuartal ketiga. Dari kredit yang belum ditarik ini 2,12% berupa kredit dengan fasilitas kredit komitmen.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyampaikan, pihaknya akan melakukan pencairan kredit disesuaikan dengan kebutuhan bisnis debitur komitmen.

Ke depan BNI memperkirakan, kredit yang belum ditarik ini akan semakin berkurang. Ini seiring proyeksi ekonomi tumbuh lebih bagus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×