kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis global bingung BI umumkan bunga larut malam


Jumat, 21 Juli 2017 / 12:27 WIB
Analis global bingung BI umumkan bunga larut malam


Reporter: Arkani Ikrimah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Analis global mengaku bingung dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang menunda pengumuman rilis akhir sampai menjelang tengah malam. Bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga dengan acuan yang tidak berubah pada Kamis (20/7) di level 4,75%.

Bloomberg melaporkan, Bank Indonesia tidak mempunyai waktu yang spesifik untuk konferensi pers setiap bulannya. Padahal di saat itulah keputusan tingkat suku bunga diungkapkan. 

“Tidak ada penjelasan yang memuaskan, mengapa keputusan tersebut memakan waktu lama, padahal keputusannya persis dengan yang diharapkan setiap orang,” kata Gareth Leather, ekonom Asia Capital Ltd di London, seperti dikutip Bloomberg.

Ho Woei Chen, ekonom di United Ovarseas Bank Ltd di Singapura juga mengatakan bahwa kami sangat terkejut karena keputusan itu sangat terlambat. Terlebih keputusan itu “no-event” dan reaksi pasar mungkin tidak besar.

Sebanyak 19 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan, BI mempertahankan bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75%. 

Bank Indonesia telah memangkas suku bunga sebanyak enam kali pada tahun 2016. Hal ini dilakukan guna membantu mendorong pemberian pinjaman dan mendukung ekspansi ekonomi.

Seperti sudah ditulis KONTAN, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, rapat yang digelar dalam waktu yang cukup panjang tersebut lantaran pembahasan dilakukan secara komprehensif.

BI menggelar rapat penentuan bunga selama dua hari, dan bulan ini digelar pada 19-20 Juli.

Dewan gubernur, lanjut Dody, tak hanya melihat data-data yang ada, tetapi juga risiko yang ada baik domestik maupun global. "Kami membutuhkan waktu ekstra dari sebelumnya. Jadi ini faktor dewan membutuhkan waktu lebih lama melakukan pembahasan ini," kata Dody, Kamis malam.

Dody melanjutkan, dari sisi domestik, dewan gubernur mencermati perkembangan asesmen, baik konsumsi nasyarakat maupun pengeluaran. Sementara dari sisi global, pihaknya mencermati perkembangan Amerika Serikat (AS) dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×