kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi Jiwa Relife incar pertumbuhan premi 21%


Sabtu, 20 Desember 2014 / 11:16 WIB
Asuransi Jiwa Relife incar pertumbuhan premi 21%
ILUSTRASI. Harga Motor Honda Vario 125 Bekas Tahun Muda Jadi Pilihan, Sudah Turun Banyak


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Recapital (Relife) optimistis menyambut tahun 2015. Rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia merupakan peluang bagi Relife untuk menggenjot bisnisnya. Cevi Sudarto, Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Recapital yakin bisa mencatatkan pertumbuhan premi double digit atawa 21% pada tahun depan.

Namun, Cevi tak menyebut berapa proyeksi pendpatan premi sampai akhir tahun ini. Pastinya, sampai November lalu, jumlah premi yang dikantongi oleh Relife sekitar Rp 270 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ada kenaikan hingga 20%.

Sebelumnya, di awal tahun ini, Cevi pernah bilang Relife menargetkan pertumbuhan premi 30% dari tahun lalu. Pada 2013, Relife mengemas pendapatan premi sebesar Rp 220 miliar. Artinya tahun ini, target premi Relife mencapai Rp 286 miliar.

Demi mendulang keuntungan yang berlipat di tahun depan, Relife memiliki beberapa jurus jitu, diantaranya adalah mengembangkan jalur distribusi agen. "Kita akan membuka jalur agensi di tahun depan," kata Cevi. Selama ini, Relife mengandalkan pemasaran melalui direct marketing dan broker asuransi.

Biasanya agen tele marketing akan menawarkan produk melalui sambungan telepon. Jika setuju, nasabah harus mengajukan aplikasi ke kantor cabang. Nah, di tahun depan, Relife akan memiliki agen menggunakan mekanisme jemput bola untuk menggaet nasabah. Tujuannya, untuk mendongkrak segmen ritel. Selain itu juga demi menambah ragam portofolio Relife.

Kontribusi premi dari asuransi kumpulan masih lebih dominan dalam mendatangkan premi yakni mencapai 60%. Produk asuransi kumpulan diantaranya seperti asuransi jiwa kredit, kesehatan kumpulan dan personal accident group. Sisanya sebesar 40% bersumber dari segmen individu.

Namun, Cevi masih enggan membocorkan target yang diharapkan dari jalur keagenan ini. Relife belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk-produk baru dalam waktu dekat. Cevi beralasan, pihaknya harus berhati-hati dan melihat kondisi pasar di awal tahun depan sebelum merancang produk baru.

Menurut Cevi, kehadiran produk baru belum terlalu mendesak. "Portofolio produk kami sekarang sudah terbilang komplit," jelas Cevi. Meski tak ada produk baru, Cevi mengaku tak khawatir dengan persaingan di industri asuransi jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×