kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi tani kaji produk baru yang lebih detail


Jumat, 31 Oktober 2014 / 18:35 WIB
Asuransi tani kaji produk baru yang lebih detail
ILUSTRASI. 2 Cara Cek Ejaan Tulisan di Word melalui Autocorrect hingga Check Spelling


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Konsorsium asuransi usaha tani padi yang digawangi PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) tengah meracik produk lanjutan dari asuransi usaha tani padi. Produk lanjutan ini akan dirancang lebih detail dalam mengklasifikasikan profil risiko usaha tani padi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Sahata L Tobing, Direktur Jasindo menjanjikan, produk lanjutan usaha tani padi ini akan lebih “ciamik” dari produk sebelumnya. “Jadi, kami telah melakukan diskusi dengan Kementerian Pertanian. Mereka minta ada klasifikasi risiko rendah, sedang dan tinggi, sehingga premi yang dibayar pun sesuai,” tutur dia, kemarin.

Itu artinya, kelompok risiko rendah dapat membayarkan premi lebih murah ketimbang kelompok risiko tengah dan tinggi. Sebaliknya, kelompok risiko tinggi harus merogoh kocek lebih dalam untuk premi yang lebih mahal.

Adapun pengelompokan risiko rendah, sedang dan tinggi akan bergantung banyak faktor. Di antaranya, berdasarkan daerah petani bercocok tanam, statistik dan lain sebagainya. “Pokoknya, produk usaha tani ini lebih advanced,” terang Sahata.

Penyempurnaan produk, sambung dia, akan menjanjikan untung lebih menggiurkan bagi konsorsium asuransi usaha tani padi. Apalagi, belum banyak pelaku yang terjun ke bisnis ini. “Kami mulai menemukan titik bisnisnya lah,” pungkasnya.

Sekadar informasi, konsorsium usaha tani padi ini terdiri dari tiga anggota, antara lain Bumida dan Tripakarta. Jasindo sebagai ketua konsorsium. Asuransi usaha tani padi sendiri sudah menjalani dua kali proyek percontohan. Yakni, Jombang dan Nganjuk di Jawa Timur, serta Oku Timur (Sumatera Selatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×