kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aswata pangkas target premi 21%


Sabtu, 28 November 2015 / 14:00 WIB
Aswata pangkas target premi 21%


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Perlambatan bisnis pembiayaan sepanjang 2015 menyebabkan PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) memangkas target perolehan premi tahun ini sebesar 21%.

Awalnya Aswata membidik perolehan premi tahun ini sebanyak Rp 2,4 triliun.

Akibat revisi target tersebut, proyeksi pendapatan premi Aswata tahun ini menjadi Rp 1,9 triliun.

Alhasil, target itu tidak berbeda dengan perolehan premi tahun lalu.

Artinya, Aswata tidak menargetkan pertumbuhan premi tahun ini.

"Tidak turun saja sudah bagus," kata Christian Wanandi, Direktur Utama Aswata belum lama ini.

Christian berharap, proses renewal polis menjelang akhir tahun ini bisa membantu mencapai target baru premi tersebut.

Selain itu, percepatan realisasi belanja pemerintah sedikit banyak akan berdampak positif bagi Aswata.

Menurut Christian, sejumlah sentimen positif tersebut bisa membantu memperbaiki kinerja perusahaannya.

Maklum, sampai kuartal ketiga tahun ini Aswata masih mencatatkan penurunan premi sebesar 6% menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hingga kini perusahaan asuransi umum yang telah melayani nasabah sejak 1964 silam ini masih mengandalkan pasar korporasi.

Tapi, Christian bilang, porsi segmen korporasi ke depan bakal dikurangi secara perlahan.

Berdasarkan catatan Aswata, kontribusi premi dari segmen korporat masih lebih dari 80% terhadap total pendapatan premi perusahaan dengan hampir 1.200 karyawan ini.

Sementara segmen ritel menyumbang 20%.

"Kami ingin perbesar segmen ritel secara bertahap, menjadi lebih dari 20%," ujar Christian.

Memang, Christian menegaskan, pasar korporat lebih terbiasa dengan produk-produk asuransi.

Ini yang membuat penetrasi di segmen tersebut lebih mudah ketimbang pasar ritel.

Tapi, pasar korporat juga mudah terpapar perlambatan ekonomi seperti yang terjadi saat ini.

Oleh sebab itu, penurunan premi pun sulit untuk diantisipasi, lantaran pengusaha banyak yang menunda ekspansi atau memangkas pengeluaran bagi pembelian polis asuransi.

Sehingga, tidak ada cara lain bagi Aswata, selain menggencarkan penjualan asuransi kepada segmen ritel.

Di pasar ritel, Aswata bisa mengandalkan pendapatan premi dari asuransi properti dan kendaraan.

Perusahaan dengan 70 kantor cabang ini juga akan memperluas jaringan bisnis, misalnya, menambah kantor perwakilan di Sulawesi dan Kalimantan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×