kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BRI Agroniaga (AGRO) siap naik kelas ke buku III, begini rencana bisnisnya


Rabu, 26 Juni 2019 / 17:35 WIB
Bank BRI Agroniaga (AGRO) siap naik kelas ke buku III, begini rencana bisnisnya


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) sudah memantapkan rencana penambahan modal lewat penerbitan saham baru (rights issue). Rencanannya penerbitan saham baru ini akan dilaksanakan pada September 2019 mendatang.

Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto menyatakan, jika berjalan sesuai rencana, pihaknya akan melangsungkan rights issue pada bulan September 2019. Setelah itu, pada Oktober 2019 diperkirakan BRI Agro sudah bisa naik menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU III) dengan modal inti lebih dari Rp 5 triliun.

Ada beberapa rencana pengembangan bisnis yang akan digarap oleh perseroan setelah menjadi BUKU III. Menurut Agus, pihaknya akan lebih gencar masuk ke sektor kredit agribisnis dengan menggandeng perusahaan teknologi finansial (tekfin) guna memperluas eksposur.

"Sudah mulai kami intensifkan, per Juli 2019 ini rencananya seluruh nasabah BRI Agro bisa transaksi di outlet BRI juga, untuk memudahkan dan perluasan," katanya di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut Agus, saat ini porsi penyaluran kredit BRI Agro ke sektor agribisnis sudah mencapai 60% dari total kredit. Rencananya, porsi tersebut akan terus didorong hingga ke posisi 70%.

Selain itu, pihaknya juga akan membentuk layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai milik perseroan bernama AGROLink setelah naik BUKU III. Di sisi bisnis lain, pricing BUKU III dinilai perseroan akan lebih menarik, artinya potensi penjaringan dana akan bisa lebih besar.

Pihaknya juga akan melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) pada akhir semester I 2019 ini. Namun, perubahannya menurut Agus hanya berada pada komposisi penyaluran kredit konsumer saja. "Kami tadinya konsumer target tumbuh 45%, kami kurangin menjadi 30% saja," tuturnya.

Pertimbangan penurunan target tersebut disebabkan BRI Agro ingin lebih fokus menggarap sektor produktif. Sebab, sebanyak 95% kredit perseroan masuk ke sektor tersebut. "Intinya strategi kami hulur ke hilir di sektor agribisnis atau pertanian," katanya.

Sementara itu, target kredit masih dipatok sama sebesar 25% hingga akhir tahun, dengan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 22%. Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan dijaga di bawah 3%.

Saat ini, per Juni 2019 posisi NPL BRI Agro ada di level 2,9%. "Kalau akhir tahun ada kredit yang selesai, NPL sudah bisa mendekati 2%. Kami akan lelang agunan juga, kalau selesai NPL bisa turun besar," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×